Kampar, 24/2 (ANTARA) - Sedikitnya empat warga terluka, dua diantaranya terkena peluru yang ditembakan polisi, dalam insiden penyerangan massa ke kantor Polsek Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.
Ditemukannya warga yang terluka itu sekaligus mematahkan pernyataan Kapolda Riau Brigjen Pol Suaedi Husin yang mengklaim tak ada korban dalam insiden tersebut.
Berdasarkan penelusuran ANTARA, hingga Kamis dini hari, dua korban yang terluka tembak bernama Andri Syahputra dan Idris. Korban pertama kini terkulai lemah akibat luka tembakan di belakang kepalanya.
"Saya waktu kejadian menonton dari atas honda (motor-Red) dan tiba-tiba ada benturan keras di belakang kepala saya. Ketika saya pegang ternyata sudah banyak darah," kata Andri ketika ditemui di rumahnya di Dusun I Desa Rana, Kecamatan Kampar.
Orang tua korban, Sudirman, mengatakan anaknya terkena peluru nyasar yang ditembakan petugas polisi untuk membubarkan massa. Setelah diperiksa tim medis RSUD Bangkinang, Andri diketahui terkena peluru karet.
"Polisi waktu itu sangat beringas, banyak suara tembakan sudah tak terhitung lagi. Tentara yang ada di lokasi sudah mengingatkan mereka jangan menembak masyarakat, tapi situasi sudah tak bisa dikendalikan," kata Sudirman.
Ia mengatakan akan menuntut polisi untuk bertanggung jawab dan membayar ganti rugi akibat luka yang diderita anaknya.
"Saya takut luka dibelakang kepalanya itu berpengaruh ke otak," katanya.
Menurut dia, satu korban luka tembak lainnya, Idris, masih dirawat di RSUD Bangkinang. Korban terluka di telapak tangan kanannya.
"Telapak tangannya terkena tembakan tapi tak tembus ke belakang. Dia (Idris) juga tak ikut kerusuhan tapi jadi korban peluru nyasar," katanya.
Selain itu, ada dua korban lainnya yang luka robek akibat tersayat pecahan kaca. Mereka bernama Doris dan Ipat. Kemungkinan besar masih ada korban luka lainnya yang belum teridentifikasi.
"Pecahan kaca bertebangan dari arah Polsek. Banyak mengenai warga," katanya.
Massa yang jumlahnya ratusan menyerang kantor Polsek Kampar dengan lemparan batu pada Rabu (23/2) malam.
Kapolda Riau Brigjen Pol Suaedi Husin menyatakan insiden penyerangan itu diduga akibat personelnya salah menangkap warga dalam kasus judi togel.
Buntut insiden penyerangan itu, ia mengatakan polisi telah menahan empat warga yang terlibat aksi pengrusakan itu. Namun, ia mengklaim tidak ada korban dalam insiden itu.
"Tidak ada korban luka, apalagi meninggal dunia," kata Kapolda saat meninjau lokasi kejadian, Rabu (23/2) malam.
Berdasarkan informasi, ketegangan terjadi akibat polisi salah menangkap warga yang bernama Zulkifli (27) dan menganiayanya karena dinilai melawan saat proses penangkapan. Korban salah tangkap itu menderita luka cukup parah hingga harus dirawat di RSUD Bangkinang, Kampar.
Warga setempat langsung melakukan aksi protes pada Rabu siang dan pertanggungjawaban dari polisi. Aksi warga makin beringas sekitar pukul 19.00WIB ketika massa menghujani batu ke kantor Polsek.
Berita Lainnya
Dua warga Riau berhasil dievakuasi dari erupsi Gunung Marapi, empat dalam pencarian
04 December 2023 18:34 WIB
BMKG imbau warga waspadai gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa perairan
24 November 2023 10:46 WIB
Empat warga negara Indonesia berhasil dievakuasi dari Gaza
03 November 2023 11:53 WIB
Ada empat penceramah kondang, ribuan warga Pekanbaru penuhi Masjid Raya Annur
31 October 2023 9:26 WIB
Empat warga negara Indonesia berhasil dievakuasi dari Israel
13 October 2023 16:38 WIB
Empat orang tewas tersetrum di Rohil
12 September 2023 13:18 WIB
BMKG imbau warga waspadai gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa perairan
02 August 2023 10:06 WIB
Empat rumah warga di Meranti dihantam angin puting beliung
06 April 2023 21:05 WIB