Bupati Rohil tinjau pengerjaan jalan Ujung Tanjung-Bagansiapiapi

id Tinjau pengerjaan jalan

Bupati Rohil tinjau pengerjaan jalan Ujung Tanjung-Bagansiapiapi

Bupati Rokan Hilir, Suyatno didampingi Penghulu Labuhan Tangga Besar, Hasanudin saat meninjau pengerjaan jalan lintas Ujung Tanjung-Bagansiapiapi, Sabtu (9/3/2019). (Antaranews/ Dedi Dahmudi)

Riau (ANTARA) - Bupati Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, Suyatno meninjau perkembangan pengerjaan jalan lintas Ujung Tanjung-Bagansiapiapi di Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, Sabtu (9/3) siang.

"Hari ini kebetulan libur saya melihat ke lapangan terkait dengan pembangunan jalan Ujung Tanjung-Bagansiapiapi. Alhamdulillah, dari tadi rekanan atau pemborong sedang beraktivitas untuk pekerjaan jalan tersebut," ujar Suyatno usai meninjau pengerjaan jalan lintas Ujung Tanjung-Bagansiapiapi.

Bupati mengatakan, setelah berkomunikasi dengan petugas lapangan konsultan, termasuk pengawas bahwa ada dua perusahaan yang bekerja ruas jalan Ujung Tanjung-Bagansiapiapi.

"Pertama, jalan tersebut dikerjakan dari bundaran Pedamaran mengarah ke luar itu nanti sampai titiknya di Tanah Merah. Yang kedua, dari Simpang Tugu Ayam sampai ke Simpang Poros menuju ke dalam, itu perusahaan yang lain pula. Jadi, ruas jalan Ujung Tanjung-Bagansiapiapi itu ada dua perusahaan yang bekerja, sudah sekian hari mereka melakukan pekerjaan," katanya.

Bupati merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah, karena pengerjaan jalan tersebut melalui APBN 2019. Ujung Tanjung-Bagansiapiapi nanti, kata dia, itu tidak ada lagi jalan yang berlubang.

"Pengerjaannya sekitar empat bulan selesai. Tadi hasil pembicaraan saya dengan pengawas maupun konsultan target mereka seperti itu. Tapi limit-nya itu kan akhir Desember, mudah-mudahan sebelum Desember itu pekerjaan sudah selesai semua," harap Suyatno.

Ia juga mengharapkan kepada masyarakat yang mungkin terkena tanaman mereka seperti pisang dan lain sebagainya di pinggir sepanjang jalan, untuk tidak menghalangi pekerjaan yang sedang dilakukan rekanan atau pemborong. Karena ini sifatnya untuk kepentingan umum, kepentingan orang banyak.

"Jangan sempat terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan sehingga nanti terjadi kemacetan pekerjaan yang akan merugikan bagi kita semua. Jadi tadi sudah saya panggil Penghulu setempat untuk memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat," tuturnya.