Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melaporkan 260 warga setempat sudah terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) dalam kurun Januari hingga akhir September 2018.
"Hingga akhir September 2018 atau pekan ke-38 kasus warga yang terkena DBD terus bertambah. Kini sudah mencapai 260 kasus," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy di Pekanbaru, Senin.
Zaini Rizaldy menjelaskan bertambahnya kasus DBD ini erat kaitannya dengan kondisi cuaca yang memasuki musim kemarau diselingi sesekali hujan, serta lingkungan yang tidak bersih.
"Karena nyamuk Aides Agepti penyebab DBD ini akan berkembang biak telurnya saat ada genangan air pada sampah bekas yang berbentuk wadah," katanya.
Menurut Zaini perilaku yang mulai kendor menjaga kebersihan lingkungan ini kini telah turut menambah sejumlah kasus DBD di 12 Kecamatan se -Pekanbaru terutama Kecamatan Tampan yang padat penduduknya.
"Sebanyak 260 kasus DBD yang kami temukan itu menyebar di 12 kecamatan se -Pekanbaru, dengan kasus tertinggi ada di Kecamatan Tampan mencapai 43 keterjangkitan," katanya.
"Bahkan dalam seminggu terakhir ada penambahan signifikan di Tampan yakni 12 warga terjangkit DBD," tambahnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau warga agar ikut berperan menekan bahkan memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk aides agepti penyebab DBD tersebut dengan tetap menerapkan tiga M plus, yakni M pertama menutup penampungan air, kedua menguras penampungan air secara rutin lalu mengubur barang bekas yang berupa wadah, botol untuk menjadi potensi sarang nyamuk, plus menggunakan bubuk abate pada sumber air bersih.
"Selain tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah masing-masing dengan bergotong- royong membuka selokan yang tersumbat sampah dan sebagainya," kata Zaini.
Selain itu, Dinkes Kota Pekanbaru, terus berupaya menekan penyebaran DBD melalui program yang ada. Seperti memberikan penyuluhan dan membentuk kader jumantik, dan merawat pasien di Puskesmas.
"Jadi jika ada yang terkena DBD untuk kasus ringan kita ada obat di Puskesmas, dan juga bisa kita rawat. Untuk nyamuknya kita ada menyediakan abate. Khusus untuk membunuh jentik," ucapnya.
Bubuk abete itu kata dia bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas. Kemudian Diskes juga melaksanakan fogging apabila memang ada masyarakat menderita DBD.
"Kita dari Diskes akan turun untuk memfogging rumah yang terkena DBD tersebut," tambahnya.
Berbicara ketersediaan obat, Zaini menjamin bisa mencukupi sampai akhir tahun mendatang.
"Ketersediaan obat untuk akhir tahun masih mencukupi," pungkasnya.
Demikian data kasus DBD hingga minggu ke-38 tahun 2018 yang berhasil dirangkum antara per kecamatan, Sukajadi 15, Senapelan 15, Pekanbaru Kota 10, Rumbai, Pesisir 16, Rumbai 15, Limapuluh 16, Sail 3
Bukit Raya 20, Marpoyan Damai 29, Tenayan, Raya 40, Tampan 43, Payung Sekaki 38.