Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pedagang terompet musiman yang muncul tiap pergantian tahun di Kota Pekanbaru, Riau, mengeluhkan penjualan terompet menurun akibat sepi pembeli.
"Sudah tiga hari berjualan, tapi baru laku satu terompet. Tahun sebelumnya, seminggu sebelum tahun baru sudah bisa habis setengah persediaan," kata seorang penjual terompet, Ani, 39 tahun, di Pekanbaru, Kamis.
Ani kini adalah satu-satunya pedagang terompet musiman di Jalan Jenderal Sudirman, yang pada tahun lalu lokasi tersebut ramai penjual terompet. Ia menjual beragam terompet tahun baru di sebelah gerobak yang juga menjual pepaya.
Ia mengatakan, banyak kawan-kawan pedagang yang menunda berjualan terompet karena penjualan sepi.
Menurunnya penjualan sudah mulai terasa sejak tahun lalu. Karena itu, banyak pedagang pada tahun ini memilih mulai berjualan menjelang pergantian tahun.
"Karena tahu sepi pembeli, banyak yang pilih berjualan mulai dua hari sebelum tahun baru," katanya.
Ia juga tidak berani menyediakan banyak terompet pada tahun ini, hanya sebanyak 200 unit dan turun jauh dari sebelumnya sampai 400 unit. "Modal sekarang makin naik, penjualan tidak ramai. Tidak berani lagi kita sediakan terompet banyak-banyak," ujarnya.
Harga terompet bervariasi tergantung ukuran, yang rata-rata ditawarkan sekitar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per unit. Terompet itu dibelinya dari agen terompet, dan penjual mendapat komisi sekitar Rp5.000 untuk setiap penjualan.
Apabila ada terompet yang tidak laku hingga malah tahun baru berakhir, maka penjual bisa mengembalikannya ke agen.
"Semoga pembeli ramai waktu malam tahun baru nanti. Biasanya kalau sudah malam tahun baru, mereka tidak banyak menawar lagi," harapnya.