Bandara Pekanbaru Sempat Ditutup Karena Kabut

id bandara pekanbaru, sempat ditutup, karena kabut

Pekanbaru, 31/5 (ANTARA) - Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dilaporkan sempat ditutup selama hampir tiga jam akibat kabut tebal yang menyelimuti wilayah udara Kota Pekanbaru, Senin (31/5) pagi.

Informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan, ketebalan kabut di wilayah udara Pekanbaru telah mencapai titik yang tidak aman bagi penerbangan karena jarak pandang berada di bawah normal yakni hanya mencapai 200 meter.

Sedikitnya tiga penerbangan terpaksa menunda keberangkatan hingga pihak pengawas bandara menyatakan jarak pandang aman bagi pesawat untuk melakukan penerbangan dari pukul 06.00 WIB hingga 08.40 WIB.

Ketiga maskapai itu yakni Riau Airlines rute Pekanbaru-Medan yang seharusnya terbang pukul 06.40 WIB, kemudian Mandala Airlines rute Pekanbaru-Jakarta terbang pukul 07.00 WIB dan Lion Air yang dijadwalkan terbang pukul 07.15 WIB.

"Ketiga pesawat itu baru berangkat sekitar pukul 08.45 WIB secara bergantian setelah bandara dinyatakan kembali dibuka karena pihak menara pengawas menyatakan cara pandang mencapai 1.000 meter," ujar petugas Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan.

Selain itu, lanjutnya, akibat kabut tebal itu, pesawat Lion Air rute Jakarta-Pekanbaru juga mengalihkan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Hang Nadim Batam dan baru mendarat di Sultan Syarif Kasim II pukul 09.30 WIB dari jadwal seharusnya pukul 08.30 WIB.

Pesawat penerbangan pagi Garuda Indonesia dari Jakarta juga baru mendarat di Sultan Syarif Kasim II sekitar pukup 10.30 WIB karena maskapai itu menunda penerbangan selama hampir dua jam karena mendapat informasi bandara di Pekanbaru ditutup.

"Selama 2010, ini merupakan penutupan bandara yang paling lama yakni hampir tiga jam. Biasanya kalau pun kabut tebal terjaddi pagi hari, paling lama bandara ditutup sampai pukul 07.30 WIB," ujar Ibnu.

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska (BMKG) setempat menyatakan kabut tebal yang menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru dan menghentikan operasional bandara setempat terjadi akibat hujan yang menyelimuti wilayah Riau hingga Minggu (30/5) malam.

Kondisi itu menyebabkan kabut dari kebakaran lahan dan hutan di Sumatera mengalami gaya grafitasi sehingga turun hingga menyentuh bumi pada dinihari dan minimnya tiupan angin sehingga kabut tebal itu bertahan.