Dumai, Riau (Antarariau.com) - Keluarga Sersan Satu Bayu Sadeli Putra, prajurit tewas dalam kecelakaan helikopter TNI AD di Kalimantan Utara, menyatakan saat menanti kabar kedatangan jenazah korban karena direncanakan bakal dimakamkan di Kota Dumai dalam sebuah upacara militer.
Sang ibunda Delima ditemui Antara di Dumai, Senin, mengaku sangat kehilangan putra ke tujuh dari sembilan bersaudara tersebut. Almarhum Sertu Bayu meninggalkan keluarga besar, serta seorang isteri dan dua anak berusia lima tahun dan bayi.
"Kalau bisa dimakamkan disini (Dumai) karena dia besar dan dilahirkan di Dumai, keluarga sangat kehilangan," kata Delima di kediamannya di RT 09 Jalan Bintan Gang Pusaka Kecamatan Dumai Kota.
Ia mengatakan, kabar duka wafatnya Sertu Bayu diperoleh keluarga besar di Dumai dari istri almarhum di Jakarta. Hal itu mengagetkan keluarga besar di Dumai karena Delima dan keluarga pada Rabu (23/11), sempat berkomunikasi lewat telepon dengan Bayu untuk menanyakan kabar kondisi. Saat itu, Delima mengatakan tidak ada firasat buruk bakal menimpa anaknya itu.
Namun, sang adik bungsu yang bernama Indah, pada Kamis malam (24/11) atau tepat di hari terjadinya kecelakaan, mengaku sempat berfirasat buruk didatangi abangnya dalam keadaan berdarah di bagian kepala.
"Sempat juga komunikasi lewat pesan seluler, dan pada Kamis malam ada firasat buruk didatangi abang dalam keadaan berdarah, tapi ini tidak saya sampaikan ke keluarga lain takut nanti ada yang khawatir," kata Indah.
Sertu Bayu lahir dan bersekolah di Kota Dumai hingga tingkat menengah atas. Sejak kecil almarhum memang punya keinginan kuat untuk menjadi seorang tentara, sehingga orangtua juga mendukung meski awalnya ibunda sempat menolak.
Dari pemantauan Antara, terlihat kediaman orangtua Sertu Bayu mulai didatangi banyak keluarga dan tetangga untuk menanyakan kepastian kabar kecelakaan heli dalam tugas pengiriman logistik ke wilayah perbatasan di Nunukan Kalimantan Utara.
Sejumlah prajurit TNI juga tampak sudah berada di kediaman Nurbay Tanjung untuk berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait menunggu kedatangan jasad Sertu Bayu dan rencana pemakaman secara militer di taman makam pahlawan setempat sesuai permintaan keluarga.
Tetangga setempat juga mulai mendirikan tenda untuk menyambut kedatangan jasad Babinkom Tonkom Kima Dron-13/Serbu satuan Penerbangan TNI AD ini untuk melihat terakhir kali dan diselenggarakan pemakaman.
Diketahui, helikopter TNI jenis Bell 412EP dengan nomor registrasi penerbangan HA-5166 hilang dalam tugas pengiriman logistik dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan, di Nunukan pada Kamis (24/11).
Helikopter akhirnya ditemukan di hutan pegunungan sekitar lima kilometer dari Desa Long Sulit, Kecamatan Krayan, Kabupaten Malinau pada Minggu (27/11) pukul 14.22 WIB waktu setempat, dan satu korban dinyatakan selamat, yakni Lettu CPN Abdi Darnain.
