Sowat Kecam Tindakan DPRD Riau Usir Wartawan

id sowat kecam, tindakan dprd, riau usir wartawan

Pekanbaru, 20/1 (ANTARA) - Solidaritas wartawan untuk transparansi (Sowat) mengecam tindakan anggota DPRD Riau mengusir wartawan saat hendak memberi penjelasan anggaran ketika anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan studi banding. "Kami mengecam keras tindakan anggota dewan yang mengusir wartawan saat mereka melakukan kegiatan jurnalistik dalam studi banding DPRD Sumsel ke DPRD Riau," ujar Ketua Sowat, Sahnan Rangkuti, kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu. Menurut Sahnan Rangkuti , pengusiran terhadap insan pers itu merupakan tindakan untuk yang kesekian kalinya yang dilakukan para wakil rakyat ketika membahas uang rakyat terutama membahas anggaran bersama mitra kerja. Jurnalis kerap tidak diberikan izin masuk oleh anggota DPRD Riau periode 2009-2014 seperti rapat membahas anggaran rancangan APBD 2010, kemudian rapat komisi dengan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Para wakil rakyat itu dinilai tidak lagi mengedepankan azas keterbukaan dan transparansi publik dan dinilai telah melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 40 tahun 1999 dan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. "Sebagai aggota dewan seharusnya mereka sudah mengerti mengenai aturan yang menjamin keterbukaan informasi publik, dan kami pikir tidak ada yang perlu dirahasiakan karena yang dibahas adalah uang rakyat," ujarnya. Oleh karena itu agar tidak kembali terulang kejadian yang sama maka Sowat berencana melakukan aksi unjukrasa damai yang bertujuan untuk memperingatkan tindakan tidak terpuji anggota DPRD Riau pada Kamis, (21/1) pukul 10.00 WIB. Pengusiran itu bermula ketika wakil rakyat Riau menjamu DPRD Sumsel di ruang Medium, Gedung Lancang Kuning DPRD Riau, pada Selasa, (19/1) yang berlangsung secara terbuka dan wartawan dipersilakan untuk meliput. Namun rapat terbuka yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Riau, Taufan Andoso, tiba-tiba saja berubah menjadi tertutup karena salah seorang anggota DPRD Sumsel mengajukan pertanyaan mengenai anggaran yang diperoleh anggota DPRD Riau. Sesaat sebelum menjawab pertanyaan anggota dewan Sumsel itu, Taufan kemudian memanggil seorang staf sekretaris dewan untuk mengusir wartawan dengan meminta insan pers untuk ke luar dari ruangan itu dengan alasan pertemuan studi banding itu tertutup untuk umum.