Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Setdakab Indragiri Hilir Rudiansyah menhadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Pekanbaru, Rabu.
FGD ini membahas mengenai penyelesaian permasalahan ekspor dan impor atau rencana pengaturan tata niaga ekspor kelapa bulat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau saat membuka FGD mengatakan dilaksanakannya FGD ini dalam rangka mensinergikan pemerintah pusat dan daerah mengenai harga kelapa yang selama ini ditentukan oleh pelaku usaha atau pembeli-pemmbeli kelapa.
"Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan FGD ini dapat menghasilkan sesuatu yang baik untuk petani kelapa kita yang ada di Provinsi Riau," katanya.
Sementara itu Asisten II Setda Inhil saat menghadiri FGD menyampaikan bahwa kondisi kelapa yang ada di Kabupaten Inhil saat ini sudah sangat jauh dari harapan, dimana pada tahun tahun 70-an merupakan primadona bagi masyarakat Inhil.
"Harga kelapa saat ini sudah sangat murah sehingga masyarakat tidak mampu melakukan perawatan terhadap perkebunan kelapa dan lahan mereka saat ini juga sudah mendapat ancaman hama dan abrasi air laut," terangnya. (ADV)