Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Hari kedua pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP sederajat di Kota Dumai tercatat sebanyak 23 peserta tidak hadir tersebar di 13 sekolah negeri swasta yang mengadakan UN berbasis kertas.
Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Kota Dumai Misdiono menyebutkan, dari 23 anak tidak hadir dalam ujian utama ini, 19 orang diantaranya sudah mengundurkan diri atau drop out, 1 meninggal dunia dan 3 berasalan sakit.
"Bagi siswa yang sakit diharapkan dapat mengikuti ujian susulan sesuai jadwal ditentukan, sedangkan 19 drop out tercatat sebagai peserta UN sebelum mereka mengundurkan diri," kata Misdiono, Selasa.
Dijelaskan, pelaksanaan UN SMP sederajat di Kota Dumai diikuti 4.618 peserta, terdiri dari 4.006 pelajar di 48 sekolah ujian berbasis kertas, ditambah 612 anak menjalani ujian secara online di tiga sekolah.
Sedangkan pada UN hari pertama Senin kemarin, lanjut dia, ada 22 anak yang tidak mengikuti ujian, yaitu 17 drop out, dua sakit, satu meninggal dunia dan dua absen tanpa keterangan berhalangan hadir.
Pelaksanaan UN hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan hari kedua mata pelajaran Matematika ini, lanjut dia, secara umum terpantau berjalan lancar tanpa ada kendala berarti.
"Ujian hari pertama dan kedua berlangsung tertib dan lancar, baik itu terkait naskah maupun siswa yang UN sistem komputer," jelas dia.
Untuk ujian elektronik yang digelar di tiga sekolah secara keseluruhan peserta hadir semua dan tidak ada yang absen, yaitu SMPN 2 dengan 253 siswa, SMPN Binaan Khusus 151 dan SMP Santo Tarcisius 208 anak didik.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Dumai Eko Suharjo saat meninjau UN hari pertama di sejumlah sekolah mengaku penyelenggaraan ujian tidak mengalami kendala, baik dari segi persiapan, pelaksanaan maupun naskah UN.
"Diharapkan ujian bisa lancar dan sukses, dan anak didik dapat menjawab dengan jujur untuk dapat menghasilkan nilai memuaskan," sebut dia.