Kunjungan Kerja ke Riau, Menkopolhukam Sampaikan Cara Ampuh Berantas Terorisme

id kunjungan kerja, ke riau, menkopolhukam sampaikan, cara ampuh, berantas terorisme

Kunjungan Kerja ke Riau, Menkopolhukam Sampaikan Cara Ampuh Berantas Terorisme

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pendekatan agama dan budaya mampu menyelesaikan masalah teroris di Indonesia ketimbang cara militer.

"Pendekatan agama dan budaya lebih bagus dari pendekatan militer," ungkap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Riau, Rabu.

Luhut menjelaskan, pemerintah lebih memilih pendekatan agama dan budaya untuk memberantas dan menyelesaikan terorisme di Indonesia. Sebabnya, masalah terorisme kini mulai mengancam seluruh negara termasuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Sehingga harus mendapat perhatian dan kepedulian dari semua pihak Uspida, TNI Polri, termasuk kepala desa dan RT/RW.

"Masyarakat Indonesia memiliki kelebihan, taat agama dan berbudaya," ujarnya.

Hal ini dinilai menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan untuk bersama-sama memberantas faham terorisme ketimbang dengan cara kemiliteran seperti yang dilakukan negara Syiria..

"Melihat dari cara negara Syiria yang gagal memberantas terorisme pemerintah mengambil sikap pemberantasan terorisme dimasyarakat dilakukan dengan melibatkan tokoh agama dan budaya," urainya.

Menurut Luhut pemerintah tidak akan mentolelir gerakan terorisme apapun berdiri di Negara Kesatuan Republik Indonesia .

Saat ini diakui Luhut gerakan teroris yang ditakuti itu yang sifatnya sendiri-sendiri. Menyusupi ke pemukiman masyarakat.

Untuk itu sebutnya, Ini merupakan tugas dana tanggungjawab semua Unsur Pimpinan daerah (Uspida) untuk mampu mengawasi dan memantau kondisi masyarakat dilingkungannya.

Kepala desa diminta faham dan mampu menerangkan nilai-nilai agama dan budaya kepada masyarakat bahwa islam tidak dibenarkan membunuh.

"Kita harus sefaham islam bukan ISIS dan ISIS bukan islam," tegasnya.

Luhut juga meminta agar semua pihak, TNI, Polri, BIN dan pemkab/pemko agar melakukan koordinasi dalam menanggulangi gerakan terorisme.

"Rencana sistematis melawan ISIS dan koordinasi Polri, Bin, kini mulai bagus," ujarnya tanpa merinci ukuran keberhasilannya.

Ia menilai jika program ini berjalan dengan baik dan dilakukan oleh semua pihak dan secara bersama-sama maka akan bisa menekan tumbuhnya faham radikalisasi.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, saat dimintai pendapatnya ditempat yang sama mengatakan sejak dini pihaknya sudah melakukan deteksi dini keberadaan teroris di masyarakatnya.

Pihaknya sudah melibatkan aparat pemerintah terendah dalam hal ini RT/RW melalui program Pemberdayaan Masyarakat berbasis Rukun Warga (PMB-RW).

Dimana masyarakat sekitar diberdayakan dengan ikut dilibatkan dalam berbagai program pemerintah.

"Membangun kerjasama, komunikasi dan pendataan masyarakat dari tingkat RT/RW, membuat kami mengetahui siapa saja warga yang dicurigai," tutupnya.