Pengamat: Bela Negara Tidak Hanya Berbau Militer

id pengamat bela, negara tidak, hanya berbau militer

Pengamat: Bela Negara Tidak Hanya Berbau Militer

Jakarta, (Antarariau.com) - Pengamat pertahanan dari Universitas Indonesia (UI) Edy Prasetyantono mengatakan kegiatan bela negara tidak hanya kegiatan yang berbau militer namun mencakup semua bidang.

"Bela negara jangan hanya dipersempit dalam kegiatan militer atau pertahanan. Bela negara itu sangat luas karena mencakup semua bidang," kata Edy dalam diskusi bertema Konsep Bela Negara dan Sistem Pertahanan Indonesia, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, bela negara adalah semangat dan jiwa kejuangan semua anak bangsa. Bela negara sebagai kewajiban seluruh anak bangsa untuk menjaga negaranya.

Ia mencontohkan bahwa seorang diplomat yang bekerja di luar negeri dan bekerja untuk bangsa ini adalah bagian dari bela negara. Para guru yang ada di desa-desa, di daerah terpencil atau di daerah perbatasan juga menjalankan tugas bela negara.

"Mereka tidak harus baris-berbaris. Mereka tidak perlu wajib militer. Tapi mereka punya kewajiban bela negara. Jadi tugas bela negara tidak boleh monopoli Kementerian Pertahanan," tuturnya.

Berbagai praktik di banyak negara juga memperlihatkan bela negara adalah kewajiaban anak bangsa. Bahkan di berbagai negara liberal seperti Amerika Serikat, kegiatan bela negara menjadi kewajiban para warganya.

Aturan Yang Jelas

Edy mengatakan, sebelum sampai pada realisasinya,perlu kejelasan tujuan dalam program bela negara. Pertama, apakah bela negara dilakukan untuk membangkitkan nasionalisme dan wawasan kebangsaan, serta kedua adalah untuk membentuk kekuatan pertahanan.

"(Jika yang pertama), itu harus dilakukan secara bersama-sama, tidak hanya Kemhan, tapi bisa juga melalui pendidikan. Kalau untuk membangun kekuatan pertahanan perlu ada beberapa regulasi yang harus dibuat," katanya.