Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Pekanbaru, menyerahkan bantuan alat tenun bagi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pekanbaru, guna membantu pelatihan tenun songket bagi warga binaan.
"Ada tiga unit Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang kita berikan," kata Ketua Dekranasda Pekanbaru, Asmita Firdaus, usai penyerahan bantuan alat tenun di lapas kelas II A, di Pekanbaru, Rabu.
Asmita menjelaskan, lapas selama ini memiliki warga binaan yang mampu menenun songket, sehingga pihaknya tertarik untuk menambah alat tenun mereka agar produksi kain songket yang di hasilkan bisa lebih banyak.
Menurut dia, Dekranasda sebagai wadah kerajinan daerah merasa terpanggil untuk peduli dengan kreativitas penghuni lapas. Ia berharap, dengan alat ini membuat warga binaan lainnya terdorong untuk belajar menenun selama di dalam lapas.
"Kami senang dapat mengunjungi lapas dewasa ini, saya lihat lapas ini bagus, karena mereka bisa berkarya menghasilkan kerajinan sandal hotel dan tenunan," paparnya.
Selain itu, ia juga berharap hasil kain tenun karya para warga binaan ini nantinya akan bisa dipasarkan keluar lapas. Sebab, Pemerintah Kota Pekanbaru telah menjadi bapak angkat untuk pemasaran tenun tradisional itu.
Dia berjanji akan sering berkunjung ke lapas untuk memberikan perhatian, bahkan berniat memberikan bantuan lagi bagi lapas perempuan.
"Kami akan berikan bantuan lagi mesin bordir kepada lapas wanita," kata dia.
Kepala Lapas Pekanbaru, Dadi Mulyadi, mengatakan, sangat senang atas kunjungan Ketua Dekranasda yang sekaligus memberikan bantuan alat untuk warga binaan.
Ia mengatakan bantuan itu akan sangat berguna memperkuat fungsi lapas sebagai tempat untuk pembinaan mental dan pendidikan kemandirian kepada penghuninya. Ia mengatakan pihaknya terbuka terhadap bantuan keterampilan yang diberikan siapa saja demi membangun kemandirian penghuni selama di lapas.
"Kita berharap setelah mereka keluar nanti akan bisa mandiri dan mampu berkreasi," katanya.
Katanya sekarang lapas sedang menggiatkan kerajinan tenun songket bagi para binaan.
"Selama ini mereka menggunakan empat alat tenun, dengan bantuan Dekranasda bertambah jadi tujuh," katanya.
Dia berharap kedepan Dekranasda masih akan peduli dan mau membantu pihak lapas, dengan mencarikan pasar bagi karya penghuni lapas dewasa.
"Songket ini bisa di promosikan oleh Ketua Dekranasda," harapnya.
Dia memaparkan selama ini para binaan sudah berkarya hingga tingkat nasional dengan ikut lomba kerajinan tingkat nasional.
"Lapas Pekanbaru tahun 2014 berhasil meraih juara tenun terkreatif tingkat nasional," katanya.
Berdasarkan pengamatan Antara, rombongan Dekranasda didampingi oleh Kepala Lapas Pekanbaru melakukan kunjungan kelokasi kerajinan tenun songket serta pembuatan sandal hotel. Usai itu, mereka juga mengunjungi lapas anak untuk melihat wanita binaan yang sedang menjahit baju, tas, dan bantal selimut (balmut.
"Kini balmut banyak diminta, bahkan sampai keluar negeri seperi Singapura, Malaysia. Harganya Rp300 ribu perbiji,"Kata Nadia, salah satu penghuni lapas anak Pekanbaru.
Berita Lainnya
SD Al-Azhar Pekanbaru belajar membatik ke Dekranasda Siak
18 May 2022 17:36 WIB
SMP Al Azhar 37 Pekanbaru belajar membatik di Dekranasda Siak
18 November 2021 17:36 WIB
Dekranasda Pekanbaru Serahkan Bantuan Modal Bagi Pengerajin
20 November 2015 18:54 WIB
Dokter sebut alat bantu dengar tidak bisa dipakai oleh pasien seumur hidup
21 March 2024 15:48 WIB
Longsor di Lubuk Paraku, Semen Padang bantu alat berat
08 March 2024 14:04 WIB
Hidayat Nur Wahid salurkan alat bantu disabilitas senilai Rp110 juta ke warga
04 November 2023 10:31 WIB
Dinsos Kampar dapat bantuan mobil dan alat bantu untuk penyandang disabilitas
06 June 2023 17:39 WIB
BI: QRIS alat pembayaran efektif bantu UMKM naik kelas
11 February 2023 10:04 WIB