Jakarta (ANTARA) - Diet rendah karbo memang ampuh bikin berat badan turun, tapi ada efek samping yang nggak bisa diabaikan: risiko kolesterol LDL “jahat” ikut naik. Temuan ini diungkap lewat laporan Everyday Health yang merangkum lebih dari 170 uji coba terkontrol dari 27 negara dengan total lebih dari 11.000 peserta dewasa, mayoritas mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Secara umum, diet rendah karbo terbukti efektif menurunkan berat badan, BMI, lingkar pinggang, dan massa lemak, termasuk lemak perut yang dikenal paling berbahaya untuk kesehatan jantung.
Baca juga: Diet Anti-Peradangan, Senjata Ampuh Cegah Serangan Jantung
Tapi di sisi lain, penelitian tersebut juga mencatat adanya kenaikan kolesterol LDL sekitar 4 hingga 5 mg/dL serta sedikit penurunan massa otot pada mereka yang menjalankan pola makan rendah karbo.
“Diet rendah karbohidrat lebih tinggi lemak. Ketika persentase kalori dari lemak meningkat, tidak mengherankan jika terjadi peningkatan kolesterol LDL, terutama jika jenis lemaknya sebagian besar jenuh, seperti mentega, keju, dan daging berlemak," jelas Elisabetta Politi, CDCES, RD, spesialis perawatan diabetes yang tidak terlibat dalam studi tersebut.
Para peneliti sepakat bahwa mengurangi karbohidrat, terutama karbo olahan bisa membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki beberapa indikator jantung. Tapi kalau karbo sehat seperti sayur, buah, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan diganti dengan makanan tinggi lemak jenuh, risikonya justru meningkat.
Meski begitu, Politi menilai diet rendah karbo masih bisa bermanfaat kalau dilakukan dengan panduan nutrisi yang benar. Intinya, pilih karbo sehat dan batasi lemak jenuh.
Dalam studi tersebut, diet rendah karbo dihitung sebagai pola makan yang mengizinkan 50–130 gram karbo per hari (sekitar 10–26 persen kebutuhan kalori harian).
Menariknya, efek terbaik muncul ketika karbo diganti dengan kombinasi lemak dan protein. Mereka yang mengganti karbo dengan lemak mengalami peningkatan kolesterol HDL “baik” dan penurunan trigliserida, sementara penggantian dengan protein membantu menurunkan kolesterol total.
Saat karbo diganti dengan campuran lemak dan protein, manfaatnya paling optimal: tekanan darah membaik, peradangan menurun, fungsi pembuluh darah meningkat, dan komposisi tubuh jadi lebih sehat.
Baca juga: "Ingin Bebas Depresi? Coba Diet ala Jepang!"
Para peneliti menyimpulkan bahwa kombinasi lemak dan protein dalam diet rendah karbo adalah formula paling ideal untuk menjaga kesehatan jantung, metabolisme, serta berat badan, asal tetap menjaga kualitas nutrisinya.
