Pekanbaru (ANTARA) - Orang dewasa usia produktif yang rutin menyantap makanan tradisional Jepang seperti nasi, sup miso, ikan, hingga rumput laut, cenderung memiliki tingkat gejala depresi yang lebih rendah. Fakta ini diungkap dalam studi perdana yang dilakukan Japan Institute for Health Security, seperti dikutip dari Kyodo pada Sabtu.
Penelitian tersebut menyoroti manfaat pola makan "washoku" — diet tradisional Jepang yang sarat dengan bahan alami seperti produk kedelai, jamur, sayuran matang, ikan, rumput laut, dan teh hijau. Versi modifikasi diet ini juga memasukkan buah, sayuran segar, dan produk susu sebagai pelengkap.
Baca juga: Hindari masalah akibat obsesi makan sehat dengan rencana diet yang seimbang
Dalam siaran persnya, lembaga itu menyatakan bahwa meski penelitian soal dampak diet Jepang terhadap kesehatan mental masih terbatas, temuan ini sejalan dengan hasil studi diet Mediterania yang juga terbukti membantu mengurangi gejala depresi.
“Kami masih memerlukan studi lanjutan, namun temuan awal ini berpotensi mendukung kebijakan kesehatan mental di lingkungan kerja dan strategi pencegahan depresi,” tulis Japan Institute for Health Security.
Studi dilakukan terhadap 12.499 karyawan dari lima perusahaan di Jepang — 88 persen di antaranya adalah pria dengan usia rata-rata 42,5 tahun. Dari jumlah itu, sekitar 31 persen menunjukkan gejala depresi, namun risiko tersebut menurun signifikan di antara mereka yang menerapkan diet ala Jepang.
Baca juga: Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
Para peneliti menduga kandungan gizi dari makanan-makanan ini memainkan peran penting. Rumput laut, produk kedelai, serta sayuran kaya asam folat diyakini membantu pelepasan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin — zat kimia yang berkontribusi pada suasana hati yang baik. Sementara ikan berlemak seperti salmon atau makarel mengandung omega-3 yang dikenal memiliki efek anti-inflamasi.
Penemuan ini memberi harapan bahwa pola makan sehat dan seimbang bisa menjadi bagian dari solusi alami untuk menjaga kesehatan mental, khususnya di kalangan pekerja yang rentan stres dan tekanan kerja.