Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Lulusan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat di Kota Dumai masih melakukan aksi mencoret baju seragam sekolah dan pawai kendaraan bermotor di jalan umum.
Kepala Bidang Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Dumai Misdiono mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan masih ada siswa berbuat perilaku perayaan kelulusan yang dinilai berlebihan.
"Ini kegembiraan yang tidak bertanggung jawab dan diluar kontrol kita," katanya di Dumai, Selasa.
Menurut dia, meski sudah diperingatkan bagi para siswa maupun melalui pihak sekolah, namun tetap saja aksi yang tidak bermanfaat itu tetap terjadi di kalangan anak didik yang lulus.
Siswa yang melakukan kegembiraan dengan tidak bermanfaat itu, sebutnya, selain merugikan diri, juga melakukan perbuatan mubazir karena merusak baju seragam yang sebenarnya masih bisa dipergunakan.
"Kalau mereka bijak, baju seragam ini masih bisa dipinjamkan kepada teman atau keluarga yang masih sekolah atau disumbangkan kepada orang yang membutuhkan," katanya.
Dia melanjutkan, pada umumnya pelaksanaan pengumuman kelulusan peserta UN SMA/sederajat dilihat telah berlangsung tertib dan kondusif meski masih ada siswa yang merayakan secara berlebihan.
Pantauan di sepanjang Jalan Hasanuddin dan Sukajadi terlihat sekelompok pelajar bergembira dengan berkendara sepedamotor dan seragam sekolah dipenuhi coretan spidol maupun cat.
Situasi berbeda tampak di SMA Negeri 2 Dumai dalam perayaan kelulusan ini, sebab siswa lulus dapat menyalurkan kegembiraan dengan melakukan aksi coret mencoret di atas kain putih sepanjang dua meter yang disediakan sekolah.
Kepala SMAN 2 Dumai Sukaini menyebut, agar siswa tidak melampiaskan kegembiraan dengan mencoret baju seragam, maka sekolah menyiapkan spanduk panjang sebagai wadah untuk corat-coret.
"Di atas spanduk itu mereka bisa mencoret apa saja asal tidak merusak baju seragam. Ini kita sediakan agar kegembiraan merayakan kelulusan berjalan tertib," katanya.