Kelompok ITC menangkan lomba masak PMT Apical Dumai

id Apical, apical dumai

Kelompok ITC menangkan lomba masak PMT Apical Dumai

Peserta lomba masak yang diselenggarakan Apical di Dumai. (ANTARA/dok)

Dumai (ANTARA) - Sehat bersama di Dumai, Apical Ciptakan Lomba masak dalam rangka program pemberian makanan tambahan bagi anak stunting di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai

Dalam perlombaan memasak yang akhirnya dimenangkan Kelompok Ibu-ibu Tampil Ceria (ITC), pada Kamis (7/9), Apical Dumai sekaligus membagikan 1.000 telur dan 5 kelompok masak berasal dari kader Posyandu Melati Putih dan warga RT 013, 015, 016, 017 dan 018 di Kelurahan Lubuk Gaung.

Selain Kelompok ITC yang berhasil meraih nilai tertinggi dalam perlombaan PMT sebagai sebuah gerakan pencegahan dan penanganan stunting ini, juri penilai juga menetapkan Kelompok Wanita Cantik Mempesona atau Wacana di posisi kedua dan Kelompok Gerak Cepat (Gece) peringkat ketiga.

Masakan dibuat ketiga kelompok pemenang ini terdiri dari Susasadar atau Sup Sayur Sate Ayam dan Telur Dadar, Natele atau Naget Tempe Ikan Lele, Jus Jeruk dan Buah Pepaya.

Kemudian, Konglegung atau Singkong Lele Gulung dan Pie Busu Ceting atau Pie Buah Susu Cegah Stunting Bubur Kacang Ijo Ceria.

Jenis masakan lain yang dinilai menang yaitu, Nasi Ate Ceria atau Nasi Ayam Telur Ceria dan Pai Buah Kue Sus atau Pia Susu.

Perlombaan dinilai oleh Perwakilan DPPKB, ahli gizi puskesmas, Kecamatan Sungai Sembilan dan Kelurahan Lubuk Gaung serta Apical Group ini, masakan peserta dilihat dari penggunaan protein hewan sebagai bahan utama, teknik pengolahan, cita rasa, kreativitas serta penyajian makanan hasil olahan peserta.

"Kepada pemenang lomba memasak ini berhak atas hadiah uang pembinaan dengan total jutaan rupiah. Penilaian meliputi makanan olahan dibuat dengan bahan lokal mengandung gizi dan mudah diperoleh. Kemudian cocok dan disukai balita sesuai kemampuan mengunyah dan menelan," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Dumai Elywarti.

Kegiatan lomba memasak PMT ini dirangkai dengan gerakan 1.000 butir telur untuk anak positif stunting di Kelurahan Lubuk Gaung,, kerjasama Apical Group dan DPPKB Dumai serta Puskesmas Sungai Sembilan dalam rangka program pencegahan dan penanganan stunting, pada Kamis (7/9/23).

Gerakan seribu butir telur diadakan di ruang serbaguna Kantor Lurah Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan ini dihadiri Kepala Dinas PPKB Dumai Elywarti dan Manager CSR Apical Group Agus Wiastono serta Sekretaris Camat Muhtadi.

Kepala Dinas PPKB Dumai Elywarti mengatakan bahwa dalam penanganan dan pencegahan stunting diperlukan kerjasama semua pihak terkait, seperti amanah Inpres agar di Tahun 2024 harus mencapai angka 14 persen, dan Dumai sudah mencapai 12,8 persen.

"Berkat dukungan bersama kita dapat menurunkan stunting. Melalui kegiatan diadakan Apical ini diharap menjadi sebuah terobosan baru dalam pencegahan dan penanganan stunting," kata Elywarti kepada pers.

Sekretaris Kecamatan Sungai Sembilan Muhtadi menilai keberadaan Apical di tengah masyarakat terus dirasakan manfaatnya, salah satu dengan berbuat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

"Kita harap dengan kegiatan pemberian makanan tambahan dan perhatian serius Apical ini bisa menekan jumlah stunting di Kelurahan Lubuk Gaung," ujar Muhtadi.

Disebutkan juga bahwa Pemko Dumai sangat berharap seluruh perusahaan bisa menjadi bapak angkat bagi masyarakat dalam menangani permasalahan, seperti penanganan dan pencegahan stunting.

Masih dalam acara gerakan penanganan dan pencegahan stunting ini, digelar juga lomba memasak makanan untuk anak diikuti oleh kader Posyandu di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan Dumai.

Sebelumnya, telah dibuat kesepakatan bersama antara DPPKB Dumai dengan Apical Dumai tentang kolaborasi pencegahan dan penurunan stunting pada 15 Februari 2023 lalu.

Manager CSR Apical Group Agus Wiastono menyebutkan bahwa perusahaan menggagas program tersebut untuk membantu pemerintah dalam menangani permasalahanstunting, khusus di area perusahaan.

"Pencegahan dan penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh sebelah pihak saja, namun harus dengan bergandengan tangan seluruh pihak agar persoalan kekurangan asupan gizi pada anak ini bisa teratasi," kata Agus.

Ditambahkan, untuk tahap awal pihaknya melaksanakan gerakan 1000 telur di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan.

Karena, dengan mengkonsumsi telur bisa memberikan dan memperbaiki gizi anak anak dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting.

"Kita ingin dari sebuah telur tadi bisa diolah berbagai bentuk macam makanan, sehingga anak-anak tidak bosan memakan telur yang memiliki protein hewani," sebutnya lagi.

Apical, lanjut Agus, tidak hanya dengan mendukung pemberian makanan tambahan, namun juga akan secara masif melakukan intervensi langsung kepada anak-anak positif stunting selama tiga bulan.

"Kita akan memantau dan memberikan makanan tambahan kepada anak positif stunting setiap hari dengan melibatkan ahli gizi Puskesmas. Agar setelah tiga bulan diharap bisa anak terkena stunting bisa membaik dan terbebas dari kondisi kekurangan asupan nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan anak," demikian Manager CSR Apical Agus Wiastono.