Perilaku buang air sembarangan di Siak mulai berkurang

id BABS Siak,Sanitasi Siak,jamban sehat

Perilaku buang air sembarangan di Siak mulai berkurang

Warga melakukan aktivitas MCK di aliran sungai di Kabupaten Siak. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Jumlah keluarga dengan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) di Kabupaten Siak berkurang dari 1.226 keluarga pada 2021 menjadi1.050 keluarga pada 2022 menurut data Dinas Kesehatan.

Data pemerintah daerah juga menunjukkan padaAgustus 2022 sebanyak 80 dari 120 kampung/desa di Kabupaten Siak sudah bebas BABS.

"Kami bersama Dinas Pekerjaan Umum Siak berjuang keras bagaimana Siak ini bisa terbebas BABS. Termasuk bantuan Infrastruktur jamban sehat dari Badan Amil Zakat Nasional Siak juga disalurkan," kata Fungsional Sanitarian, Sub Koodinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga Dinas Kesehatan Siak Muhamad Syarippudindi Siak, Selasa.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan menggiatkan sosialisasi penerapanPola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kecamatan-kecamatan guna mengatasi masalah BABS.

Sekitar 53 persen penduduk Kabupaten Siak berdomisili di pinggir daerah perairan atau daerah aliran sungai. Namun, kesadaran warga untuk membangun jamban sehat di wilayah itu dinilai masih rendah.

"Coba kita bayangkan jika air sungai yang menjadi sumber kehidupan kita tercemar akibat BAB sembarangan. Bisa dipastikan lingkungan tercemar sehingga menyebabkan masalah dan wabah penyakit," kata Muhamad Syarippudin.

Dia mengatakan bahwa sanitasi yang buruk memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

"Kita menyelesaikan stunting selesaikan dulu masalah di hulunya, ya itu sanitasi jamban sehat, kemudian baru bereskan terasnya," kata dia.

Ia mengemukakan perlunya penggunaan teknologi tepat guna untuk membangun sarana sanitasi komunal di daerah-daerah yang belum bebas dari perilakuBABS.