Riau Sasaran Penyelundupan Komoditas Pertanian

id riau, sasaran penyelundupan, komoditas pertanian

Pekanbaru, (antarariau.com) - Provinsi Riau menjadi sasaran empuk sebagai pintu masuk penyelundupan beragam komoditas pertanian.

Berdasarkan data Balai Karantina Pertanian Provinsi Riau di Pekanbaru, Selasa, pada awal tahun 2013 penyelundupan bawang merah sebanyak 63 ton berhasil digagalkan di Kota Dumai.

"Pada Februari lalu kami juga sudah memusnahkan 11,745 ton bawang merah selundupan di Perawan, Kabupaten Siak," kata Kasie Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Riau, T Iskandar.

Selain penyelundupan bawang, komoditas lain yang masuk melalui Riau juga berupa daging sapi impor. Ia mengatakan pihaknya sudah memusnahkan 100 kilogram daging di Kota Dumai beberapa waktu lalu.

Menurut dia, jumlah penyelundupan komoditas pertanian melalui Riau tiap tahun cukup besar. Selama 2012, Balai Karantina Pertanian Riau telah memusnahkan 78 ton bawang yang diselundupkan dari luar negeri.

Rinciannya antara lain 70 ton bawang merah dan sisanya merupakan bawang bombai.

"Semuanya kasus itu ditemukan di Kabupaten Bengkalis," katanya.

Penyelundupan komoditas pertanian itu menggunakan akses laut melalui pelabuhan-pelabuhan rakyat yang banyak terdapat di sepanjang pesisir Riau.

Karena itu tidak heran ketika bawang lokal sulit didapatkan pedagang, justru bawang impor dari Cina dan Thailand memenuhi pasar di Riau.

Padahal, ia mengatakan pemerintah Indonesia hanya menetapkan empat pelabuhan yang boleh menjadi pintu masuk barang hasil pertanian. Diantaranya Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Bandara Sukarno-Hatta Jakarta, Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara, dan Pelabuhan Laut Sukarno-Hatta, Makasar.

"Selain itu pelabuhan khusus Free Trade Zone, namun hanya untuk pemenuhan kebutuhan di dalam wilayah itu," ujarnya.