Bengkalis (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkalis menggelar debat publik empat pasangan calon (paslon) Bupati dan wakil Bupati di Gedung Cik Puan, Minggu (22/11) malam.
Dari pemaparan visi dan misi empat paslon tersebut, calon Bupati (Cabup) nomor urut 3 Kasmarni-Bagus Santoso (KBS) memaparkan seluruh program unggulan dan visi misinya di hadapan publik yang disiarkan secara live melalui media sosial dan juga TV Kabel.
"Kami ingin Bengkalis lebih sejahtera. Seluruh program kami berasal dari aspirasi masyarakat. Mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan fasilitas umum, kesejahteraan dan penuntasan kesenjangan sosial, sandang-pangan-papan, peningkatan kerukunan antar umat beragama dan antar suku, serta budaya, serta pemaksimalan operasional kapal RoRo dalam kurun waktu 24 jam kerja," kata Kasmarni dengan tegasnya.
Rangkuman program tersebut dikerucutkannya dengan rangkuman visioner tanpa sedikitpun mengenyampingkan kemaslahatan rakyat. Setiap program yang digesa nampaknya betul-betul 'Pro-Rakyat' dan kemudian mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
"Kita siapkan beasiswa pendidikan bagi anak berprestasi dan bagi anak dari keluarga yang kurang mampu. Jangan sampai ada ketertinggalan pendidikan hanya karena persoalan biaya, kita tingkatkan mutu SDM (Sumber Daya Manusia) ke depannya lewat terapan mutu pendidikan dan berharap masa depan Negeri Junjungan bisa lebih terarah dengan hadirnya generasi penerus yang benar-benar kokoh ilmu dan intelektualnya," tegasnya.
"Untuk memudahkan transportasi di Bengkalis yang merupakan perpaduan tiga pulau, Sumatera, Rupat dan Pulau Bengkalis, operasional kapal RoRo akan kita maksimalkan. Kita akan tambah dermaga dan armada penyeberangannya. InshaAllah, bila kami dipercaya menjadi pemimpin, kemudahan akses transportasi darat dan penyeberangan akan kita gempur," imbuhnya memaparkan.
"Ada Chevron yang sebentar lagi berganti ke Pertamina, ada banyak sektor perusahaan, perniagaan, dan banyak lagi lapangan pekerjaan yang bisa diakses. Ke depan, kami siap memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal. Jangan sampai putra-putri daerah malah jadi penonton di rumah sendiri," ucapnya.