Tujuh pesawat tempur Prancis mendarat di Aceh. Ada apa?
Banda Aceh (ANTARA) - Tujuh pesawat tempur Angkatan Laut Prancis jenis Rafale terpaksa mendarat di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Lanud SIM), Blangbintang, Aceh Besar, karena kapal induk yang membawa pesawat tersebut di Samudra Hindia mengalami cuaca buruk.
Pesawat tempur Prancis mendarat di Lanud SIM, Blangbintang, Aceh Besar, Sabtu, sekitar pukul 11.45 WIB. Pesawat tersebut terpaksa mendarat karena di sekitar kapal induk Charles De Gaule yang menjadi base pesawat dan berada di 100 Nm barat Sumatera diselimuti cuaca buruk.
Sesuai prosedur penerbangan dan alasan keselamatan, pesawat melaksanakan "divert" atau pengalihan pendaratan ke bandara atau pangkalan terdekat.
Kedatangan tujuh pesawat direspons jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda yang dipimpin Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H.
Prosedur pengamanan dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap kru pesawat tempur jenis Rafale. Identitas kru masing-masing, Bob/Captain Adeleus Thomas (Rafale 38), Captain Duboin Jean (Rafale 39).
Kemudian, Captain Dennis Pierre (Rafale 45), Captain Hetier Hubert (Rafale 6), Squid/Captain Denis Guiluame (Rafale 21), Lea/Captain Droz Bartholet (Rafale 31), dan Choco/Captain Bon Camile (Rafale 42).
Dari pemeriksaan yang dilakukan jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda, diketahui pesawat sedang melaksanakan latihan udara ke udara atau "exercise air to air" dengan rute kapal induk Charles De Gaule) ke udara dan kembali lagi ke kapal induk.
Dari hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa kru tidak membawa senjata perorangan, hanya di satu pesawat dengan tail number 39 terdapat peluru kendali dummy jenis MICA atu Missile Interception Combat Arien.
“Kami sudah melakukan pengamanan dan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku dengan tetap koordinasi dan bekerja sama pihak terkait,” ujar Kolonel Pnb Hendro Arief H seraya menyebutkan kru pesawat kooperatif selama pemeriksaan.
Informasi yang diterima dari Lanud Sultan Iskandar Muda, empat pesawat sudah kembali ke kapal induknya. Sedangkan tiga pesawat lainnya dalam pengecekan teknik di di Lanud Sultan Iskandar Muda.
Pesawat tempur Prancis mendarat di Lanud SIM, Blangbintang, Aceh Besar, Sabtu, sekitar pukul 11.45 WIB. Pesawat tersebut terpaksa mendarat karena di sekitar kapal induk Charles De Gaule yang menjadi base pesawat dan berada di 100 Nm barat Sumatera diselimuti cuaca buruk.
Sesuai prosedur penerbangan dan alasan keselamatan, pesawat melaksanakan "divert" atau pengalihan pendaratan ke bandara atau pangkalan terdekat.
Kedatangan tujuh pesawat direspons jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda yang dipimpin Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H.
Prosedur pengamanan dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap kru pesawat tempur jenis Rafale. Identitas kru masing-masing, Bob/Captain Adeleus Thomas (Rafale 38), Captain Duboin Jean (Rafale 39).
Kemudian, Captain Dennis Pierre (Rafale 45), Captain Hetier Hubert (Rafale 6), Squid/Captain Denis Guiluame (Rafale 21), Lea/Captain Droz Bartholet (Rafale 31), dan Choco/Captain Bon Camile (Rafale 42).
Dari pemeriksaan yang dilakukan jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda, diketahui pesawat sedang melaksanakan latihan udara ke udara atau "exercise air to air" dengan rute kapal induk Charles De Gaule) ke udara dan kembali lagi ke kapal induk.
Dari hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa kru tidak membawa senjata perorangan, hanya di satu pesawat dengan tail number 39 terdapat peluru kendali dummy jenis MICA atu Missile Interception Combat Arien.
“Kami sudah melakukan pengamanan dan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku dengan tetap koordinasi dan bekerja sama pihak terkait,” ujar Kolonel Pnb Hendro Arief H seraya menyebutkan kru pesawat kooperatif selama pemeriksaan.
Informasi yang diterima dari Lanud Sultan Iskandar Muda, empat pesawat sudah kembali ke kapal induknya. Sedangkan tiga pesawat lainnya dalam pengecekan teknik di di Lanud Sultan Iskandar Muda.