Pekanbaru (Antarariau.com) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Prof Nila Djuwita F Moeloek melakukan pemukulan kompang tanda dibukanya Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Riau yang berlangsung 3-5 Maret 2017 di Pekanbaru.
"Melalui Raker kesehatan ini kita ingin betul-betul ada sinergi antara pusat dan daerah," kata Menteri Kesehatan RI Prof Nila Djuwita F. Moeloek di Pekanbaru, Jumat.
Prof Nila Djuwita F. Moeloek menyebutkan pemetaan dan perencanaan yang sudah disusun oleh Kementerian Kesehatan yakni pendekatan keluarga harus betul-betul dijaga.
"Kesehatan masyarakat harus dijaga, ini dilakukan daerah," sebutnya.
Apalagi setelah adanya otonomi daerah, maka tanggungjawab kesehatan masyarakat ada di wilayah tersebut.
"Riau sebetulnya sudah bisa tetapi untuk pendalamannya nanti bisa lebih dilakukan lagi," tutur menteri.
Disinggung masih berkembangnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Riau, Nila menjelaskan pendekatan keluarga adalah solusi penyelesaian dan pemutusan mata rantainya.
"Ia itu tadi kita sebutkan pendekatan keluarga, lingkungan rumahnya harus bersih, inilah yang harus diingatkan kepada masyarakat," tambahnya.
Ditempat yang sama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengucapkan terimakasih atas kehadiran Menteri Kesehatan ke Pekanbaru.
"Ada nikmat dalam rakerda ini karena yang hadir langsung Menkes. Ini suatu penghargaan ibu bisa hadir, ditengah kesibukan dan hadirnya Raja Salman," ucap Andi.
Andi berharap nantinya kedatangan Menteri Kesehatan ke Riau bisa membawa ide dan pemikiran baru untuk usulan pengembangan daerah wisata.
Diakui Andi untuk mengembangkan pariwisata kesehatan hal yang penting.
"Riau pasrah mudah-mudaha ini jadi contoh untuk Indonesia program Kemenkes," harap Andi tanpa mau membocorkan program apa yang akan jadi usulan Menkes di Riau.
Ditambahkan Kepala Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir Rakerda Kesehatan ini menargetkan diantaranya tersusun rencana kerja 2018, koordinasi antar SKPD, diharapkan tersosialisasinya program, disepakatinya kesehatan di destinasi, dan kesepahaman dalam program.