Kapal Asing Kerap Curi Ikan di Rohil, Dugaan Diskanlut Malaysia

id kapal asing, kerap curi, ikan di, rohil dugaan, diskanlut malaysia

Kapal Asing Kerap Curi Ikan di Rohil, Dugaan Diskanlut Malaysia

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kapal berbendera negara asing kerap mencuri ikan di perairan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, karena ikan di daerah berbatasan dengan perairan Selat Malaka tersebut tergolong banyak.

"Nelayan lokal masih gunakan alat tangkap terbatas. Sementara kapal asing sudah lengkap peralatannya untuk tangkap ikan di Rohil," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Tien Mastina di Pekanbaru, Ahad.

Tien mengakui, banyaknya kasus pencurian ikan perairan wilayah Riau terutama Rohil membuktikan bahwa pengawasan dan tata kelola perairan serta pemantauan masih sangat lemah.

Padahal pencurian ikan tersebut sangat merugikan nelayan setempat karena sebagian besar masyarakat di wilayah perairan Riau masih menggantungkan hidup sebagai nelayan.

"Misalnya di perairan Rohil berbatasan dengan Bengkalis, kerap terjadi pencurian ikan. Dugaan kita, dilakukan nelayan luar negeri seperti dari Malaysia. Tapi nelayan kita berani main bakar," kata dia.

Seperti terjadi pada bulan lalu, satu dari dua kapal pukat gandeng dibakar puluhan nelayan di perairan laut Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rohil.

Kapal pukat gandeng tersebut dibakar karena sudah sangat meresahkan para nelayan di Panipahan. Hartoni (37), nelayan setempat mengaku, aksi pembakaran itu berawal saat kapal pukat gandeng kapasitas 10 ton masuk dan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Panipahan.

"Persisnya di perairan Telaga Tegenang, Panipahan, kapal pukat gandeng tersebut berhasil ditangkap nelayan. Mereka sudah emosi, langsung menghentikan aktivitas penangkapan ikan," katanya.