Benghazi, Libya, (Antarariau.com) - Pemerintah Libya yang diakui dunia internasional, Sabtu (Minggu WIB) meminta bantuan pihak luar dalam memerangi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan mengingatkan bahwa kelompok teroris yang telah menguasai bandara di wilayah pantai itu bisa membahayakan terminal minyak.
Pemerintah yang bermarkas di timur Libya, dalam sebuah pernyataan resmi di laman Facebook mengimbau dunia internasional agar memasok senjata untuk mencegah usaha ISIS menguasai ladang minyak yang akan dijadikan sebagai sumber untuk mendanai kegiatan.
"Pemerintah melakukan apa pun untuk merebut kembali kota Sirte dan bandara dari tangan teroris," demikian pernyataan pemerintah Libya.
ISIS menguasai bandara Sirte - kota asal mantan pemimpin Moamer Khadafi- setelah pasukan saingan pemerintah yang bermarkas di Tripoli, mundur sejak Kamis lalu.
Pejabat pemerintah di Tripoli mengatakan, ISIS telah bergabung dengan pendukung Khadafi untuk merebut Sirte, wilayah kaya minyak.
Pemerintah Libya yang diakui dunia internasional telah mengimbau PBB sejak Februari lalu agar mencabut embargo senjata, sebagai upaya untuk memerangi ISIS.
Pasukan ISIS mengambil keuntungan dari kekacauan di Libya sejak tersingkirnya Khadafi pada 2011.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB