Wartawan Kompas Gadungan Tipu Pejabat Riau

id wartawan kompas gadungan tipu pejabat riau

  Wartawan Kompas Gadungan Tipu Pejabat Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Seorang oknum yang mengaku sebagai wartawan koran harian Kompas kini berkeliaran di Kota Pekanbaru, dan mencoba menipu para pejabat Pemprov Riau untuk mendapat uang.

Sektetaris DPRD Riau, Zulkarnain Kadir, di Pekanbaru, Kamis mengaku hampir saja menjadi korban penipuan wartawan Kompas gadungan. Ia mengatakan penipu berkelamin laki-laki itu menghubunginya lewat telepon seluler pada Rabu lalu (8/10), dan mengaku sebagai Syahnan Rangkuti, wartawan Kompas yang bertugas di Riau.

"Saya kenal betul Syahnan itu siapa, kamu Kompas penipu! Langsung saya tutup telponnya, dan ketika dihubungi lagi nomornya sudah tidak aktif," kata Zulkarnain Kadir menuturkan pengalamannya menghadapi jurnalis gadungan itu.

Ia mengaku prihatin dengan pencatutan nama Syahnan Rangkuti yang sudah lama bertugas di Riau sebagai sosok jurnalis yang berintegritas dan disegani dikalangan pejabat Riau sendiri.

Menurut dia, kemungkinan ada banyak pejabat yang sudah tertipu karena percaya begitu saja dari keterangan si wartawan Kompas gadungan itu.

"Kalau saya tidak kenal Syahnan, mungkin saya sudah kena tipu. Yang saya sayangkan sekarang, penipu seperti ini sudah menghancurkan nama baik Syahnan dan tentunya Kompas juga," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi Antara, Syahnan Rangkuti mengatakan dalam sebulan terarkhir dirinya terus menerima laporan bahwa pejabat-pejabat di Riau menjadi korban penipuan dari oknum yang mengaku sebagai dirinya. "Sudah ada lima pejabat yang mengaku ditelepon oleh orang yang mengaku wartawan Kompas Syahnan Rangkuti. Bahkan, Andi Rachman (Plt. Gubernur Riau) juga jadi korban," keluh Syahnan.

Ia mengatakan para pejabat lainnya yang mengaku menerima telepon dari oknum wartawan gadungan tersebut diantaranya adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Riau Joni Irwan, Direktur Keuangan RSUD Arifin Achmad Fahmi Usman, Sekretaris DPRD Riau Zulkarnain Kadir, dan Plt. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang akrab disapa Andi Rachman. Namun, Syahnan tidak bisa memastikan apakah pejabat tersebut sudah sempat memberikan uang kepada penipu itu.

"Penipu ini menelepon dengan nomor yang berbeda-beda, tapi ujung-ujungnya sama untuk minta uang. Alasannya macem-macem mulai dari minta bantuan tiket sampai alasan keluarga saya sakit," katanya.

Menurut dia, oknum yang menipu pejabat tersebut kemungkinan besar orang yang sama karena motifnya seragam, yakni meminta pejabat mentransfer sejumlah uang ke rekening yang ditentukan.

"Orang itu tidak mau ketika dipancing untuk ketemu langsung. Padahal saya ingin sekali menangkap tangan pelakunya," katanya.

Mengenai penipuan terhadap Andi Rachman, Syahan mengatakan sudah berkomunikasi langsung dengan korban untuk mengklarifikasi. Sebab, Syahnan gadungan itu menelepon Plt Gubernur Riau dan meminta bantuan uang dengan alasan ayahnya sakit keras di Kota Medan.

"Saya sudah jelaskan ke Pak Andi Rachman, bahwa saya tidak akan mungkin meminta uang. Yang kedua, ayah kandung saya sudah meninggal," kata Syahnan.