Siak, Riau, (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak, Provinsi Riau memeriksa seekor Sapi Bali yang ditemukan mati mendadak di area perkebunan sawit milik perusahaan di Kampung Sam-sam, Kecamatan Kandis, apakah terkait penyakit atau virus.
Petugas Medis Hewan Diskanak Siak di Kecamatan Kandis, dr Ari, mengatakan awalnya ia mendapat laporan dari pekerja kebun sawitbahwa ada seekor sapi yangmati. Ari pun langsung turun ke lokasi mengecek kondisi sapi tersebut.
"Iya, kita sudah survei dan akan mengambil sampel untuk memastikan apakah penyebab kematian sapi ini karena penyakit atau tidak," katanya di Kandis, Kamis.
Saat ditemukan, lanjutnya, sapi itu sudah dalam kondisi bengkak tanpa ada tanda-tanda diserang hewan buas. Disinyalir sapi itu mati mendadak seperti terserang penyakit menular pada ternak.
Dilihat sekilas, lanjut Ari, bangkai sapi itu mirip dengan kondisi sapi terserang penyakit Jembrana. Namun, kepastiannya tetap merujuk pada hasil uji sampel nanti.
"Belum bisa kami pastikan sebelum keluar hasil laboratorium apakah memang karena penyakit apa tidak," ujarnya.
Ari mengaku belum mengetahui siapa pemilik sapi tersebut. Laporan yang dia terima juga baru dari pekerja kebun. Ia curiga, pemiliknya mungkin bahkan belum mengetahui kalau sapinyamati.
Pasalnya kebanyakan peternak sapi di Kandis ini beternak dengan pola ekstensif atau dilepasliarkan ke perkebunan sawit. Terkadang sering terjadi, jika ada sapi yang sudah mati tak ada yang mengaku.
"Alangkah baiknya kalau semua peternak ini benar-benar menjalin koordinasi dengan kami, sehingga bisa dilakukan edukasi, pencegahan dan penanganan dengan cepat terhadap kasus yang menyerang hewan ternak," katanya.