Pekanbaru (ANTARA) - Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyebutkan sebanyak 319 unit rumah warga di Desa Buluh Cina kini terendam banjir dampak pintu Waduk PLTA Koto Panjang dibuka mengakibatkan debit air sungai Kampar makin naik.
Debit air Sungai Kampar makin naik itu diketahui setelah masyarakat melakukan kegiatan pengecekan debit air sungai tersebut pada Senin (201/2025) pagi, terjadi pembukaan pintu pelimpahan (spillway gate) PLTA Koto Panjang dan curah hujan tinggi di hulu Sungai.
Kepala Desa Buluh Cina Azrianto S kepada media di Kampar Senin, mengatakan pengecekan itu dilakukan sekaligus menyampaikan informasi kepada masyarakat dirangkaikan dengan sosialisasi agar warga desa meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi banjir yang makin memburuk.
"Beberapa wilayah di desa kini sudah terendam banjir, kami tetap terus memantau perkembangan dan mengimbau warga untuk tetap waspada karena debit air meningkat signifikan mengakibatkan sejumlah rumah, fasilitas umum, serta perkebunan milik warga terendam," kata Azrianto.
Ia menyebutkan sejak pagi, banjir mulai mengenangi badan jalan desa dengan ketinggian 10 hingga 20 cm, beberapa unit rumah warga juga terendam banjir mencapai 90 cm hingga 100 cm. Masjid, sekolah terendam dengan ketinggian air mencapai 15 cm-30 cm.
Ia menjelaskan bahwa warga desa sudah melakukan upaya antisipatif seperti mengungsikan hewan ternak ke tempat yang lebih tinggi dan membuat panggung di dalam rumah untuk beristirahat seperti mengungsikan hewan ternak ke tempat yang lebih tinggi,dan membuat panggung di dalam rumah untuk beristirahat dan menyimpan barang-barang agar tidak terkena banjir.
"Banjir juga berdampak pada 8 hektare lahan kebun kelapa sawit, 2 hektare lahan sawit dan kebun palawija untuk tanaman jenis pisang, umbi-umbian, labu, mentimun, dan kacang seluas 3 hektare terendam banjir," katanya.
Rumah warga mencapai 319 unit berasal dari empat dusun tersebar di Dusun 1 dengan 80 rumah warga, Dusun 2 dengan 82 unit rumah, Dusun 3 dengan 70 unit rumah, dan Dusun 4 dengan 87 unit rumah empat dusun, yaitu Dusun 1 dengan 80 rumah, Dusun 2 dengan 82 rumah, Dusun 3 dengan 70 rumah, dan Dusun 4 dengan 87 rumah.
"Karena itu kami berharap pemerintah pusat segera mengirimkan bantuan kepada warga terdampak serta mempercepat penanganan bencana ini," demikian Azrianto.