Kemunculan harimau resahkan warga Sadar Jaya Bengkalis

id Bengkalis,harimau,Harimau bengkalis

Kemunculan harimau resahkan warga Sadar Jaya Bengkalis

Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengunjungi warga desa Sadar Jaya Kecamatan Siak Kecil terkait kemunculan harimau yang meresahkan warga setempat. (ANTARA/HO-Diskominfo)

Bengkalis (ANTARA) - Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santosomenemui warga Desa Sadar Jaya, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, dalam rangka merespons kemunculan satwa endemik harimau yang meresahkan masyarakat setempat

Kedatangan Bagus Santoso disambut Kades Slamet Widodo beserta aparat desa dan warga. Pada kesempatan tersebut langsung diadakan pertemuan bersama Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau Hartono dengan menggunakan perangkat video call di Kantor Desa Sadar Jaya, Rabu (6/7).

“Mari bersama kita ambil langkah yang terarah terhadap munculnya Mbahe (harimau). Tetap tenang dan kita ikuti arahan dari BBKSDA” kata Wabup.

Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau Hartono kepada warga mengimbau agar tetap waspada dengan cara setiap melakukan aktifitas dengan berkelompok. Disamping itu hewan ternak harus dikandangkan.

“Usahakan jangan sendirian dan kandangkan hewan ternak karena itu dapat memancing datangnya Harimau,” kata Hartono.

Hartono juga menyampaikan pihaknya dari KSDA telah memasang kamera di sejumlah lokasi untuk memastikan keberadaan Harimau. Sekaligus untuk mengambil langkah berikutnya baik untuk keselamatan warga maupun keberadaan satwa endemik jenis harimau yang dilindungi.

Hartono juga mengimbau kepada warga untuk tidak anarkis dengan memasang jerat.

"Mari kita sama sama saling menjaga agar tak terulang kembali matinya harimau di Bandar Laksamana. Tolong jangan pasang jerat yang akan berakibat luka sampai matinya harimau. Kami akan datang untuk ketenangan masyarakat dan juga keberlangsungan Harimau” imbuhnya.

Baca juga: Hasil penelusuran BBKSDA Riau, Indra diserang dua harimau hingga tewas

Kades Slamet Widodo mengakui warganya resah tidak tenang beraktititas. Karena temuan jejak harimau nyata adanya. Bahkan warga ada yang nampak dan mendengar suaranya.

“Terus terang kami tak tenang, tapi kami tetap jalankan aktifitas seperti arahan dari Balai Besar KSDA” kata Kades.

Kemunculan harimau dan warga lebih senang memanggilnya dengan sebutan “Mbahe” karena tetap rasa hormat kepada Raja Hutan ditandai dengan heningnya desa diantaranya tidak ada suara burung, monyet menghilang. Kemunculan Mbahe juga dijadikan peringatan bagi warga untuk berbuat kebaikan dan menjauhi pantang larang.

Warga berterima kasih atas perhatian pemerintah khususnya Balai Besar KSDA Riau yang telah mengambil langkah langkah sesui dengan tugas pokok dan fungsinya. Semoga “Mbahe” tidak datang lagi.

Baca juga: Harimau muncul di pondok warga, BBKSDA Riau putuskan evakuasi