Pangkalan Kerinci (ANTARA) - Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto meninjau langsung realisasi investasi produk kemasan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari Proyek Investasi Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) grupsenilai Rp33,4 triliundi Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Selasa.
Dalam kesempatannya Airlangga menyebutkan investasi grup APRIL merupakan single investment yang diperlukan oleh Indonesia dalam upaya mendukung konsep green economy untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Meski jenis investasi ini diperlukan, namun Menko mengakui single investment tidak banyak di Indonesia.
"Target investasi Indonesia tahun ini adalah 1200 triliun, RAPP sebagai salah satu single investor menanamkan modalnya di hulu sebesar Rp13,9 triliun dan Rp19,5 triliun di hilir. Dari investasi tersebut penjualan devisa yang bisa dihemat US$1,1 Milyar," terang Airlangga.
"Single investment ini tidak banyak, apalagi ini seluruh penanganannya baik, baik lingkungannya, kesejahteraan masyarakatnya baik, dan tentu untungnya tentu saja baik. Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan rencana investasi APRIL group," ucapnya saat kunjungan kerja ke APRIL Group.
Airlangga melanjutkan proyek ini menyumbang 50 persen dari target investasi Provinsi Riau sebesar Rp63 triliun tahun 2022 ini.
Katanya, industri kertas menjadi salah satu andalan Indonesia. Selama pandemi juga industri kertas juga tumbuh dan menjadi andalan ekspor Indonesia. Selama enam tahun lamanya industri ini selalu positif, dan selalu memberikan kemajuan.
“Indonesia saat ini menempati peringkat kedelapan pengekspor pulp dan kertas di dunia, ranking ini akan diperbaiki ketika pabrik ini sudah mulai berproduksi,” imbuhnya.
Airlangga berjanji pemerintah Indonesia
akan mengembangkan strategi untuk mendukung pemulihan ekspor nasional melalui penguatanakses pasar dengan berbagai cara.
“Kami menyambut baik investasi APRIL Group ini, yang akan meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat lokal sekaligus mendorong pembangunan ekonomi nasional. Kamiakan terus mengembangkan strategi guna mendukung pemulihan ekspor nasional melalui penguatanakses pasar dan membantu meningkatkan daya saing produk,” ujar Airlangga.
Selain itu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan dengan meningkatnya produksi kertas di Indonesia maka akan berkurang pula impor akan produk tersebut.
“Peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan kita pada impor untuk produkini, sekaligus dapat meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor. Perkembangan ini juga sejalandengan upaya pemerintah dalam melakukan substitusi impor serta memperkuat
pengembangan industri dan manufaktur di seluruh Indonesia," pungkasnya.