New York (ANTARA) - Nilai tukar dolar AS melonjak pada akhir perdagangan Jumat, setelah pelaku pasar menganalisis pengumuman data pembayaran gaji di negara tersebut pada Juli.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,58 persen menjadi 92,7918.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1758 dolar AS dari 1,1835 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3877 dolar AS dari 1,3932 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7352 dolar AS dari 0,7404 dolar.
Dolar AS diperdagangkan pada 110,20 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,75 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS naik menjadi 0,9150 franc Swiss dari 0,9061 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2559 dolar Kanada dari 1,2494 dolar Kanada.
Pengusaha AS menambahkan sebanyak 943.000 pekerjaan pada Juli, meskipun terjadi lonjakan kasus varian Delta COVID-19, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 5,4 persen, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat.
Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan terdapat 845.000 pekerjaan baru.
Berita Lainnya
Ekonom sebut kurs rupiah hari ini dipengaruhi penguatan dolar AS
08 September 2023 10:50 WIB
Kurs dolar AS hampir Rp16.000, ini tips jaga stabilitas nilai tukar rupiah
29 November 2022 15:41 WIB
Rupiah Senin pagi melemah 23 poin 0,16 persen ke posisi Rp14.456 per dolar AS
06 June 2022 9:46 WIB
Rupiah Kamis pagi menguat 3 poin menjadi Rp14.360 per dolar AS
14 April 2022 9:13 WIB
Rupiah melemah dibayangi kekhawatiran inflasi akibat invasi Rusia ke Ukraina
11 April 2022 9:56 WIB
Dolar menguat setelah Fed sebut perlu lebih agresif tangani inflasi
19 March 2022 6:46 WIB
Rupiah berbalik menguat menjadi Rp14.415 per dolar AS seiring pelonggaran terhadap situasi pandemi
08 March 2022 10:47 WIB
Yen turun tipis pada Sabtu pagi, investor tetap khawatir atas ketegangan di Ukraina
19 February 2022 6:34 WIB