Siak, (antarariau) - Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan Siak, Provinsi Riau, Tahun Anggaran 2012 mengalami defisit sebesar Rp632 miliar akibat terjadinya peningkatan belanja, sementara komponen pemasukan PAD tidak seluruhnya tercapai.
Bupati Siak Syamsuar dalam penyampaian nota keuangan, Rabu mengatakan, perubahan pendapatan daerah 2012 sebesar Rp1,733 triliun lebih yang artinya mengalami kenaikan sebesar Rp87,101 miliar lebih atau naik sebesar 5,29 persen dari pendapatan daerah pada APBD 2012 Rp1,646 triliun dengan kenaikan signifikan terjadi pada sumber PAD dan dana perimbangan.
Kenaikan PAD, bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan berupa kenaikan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah (BUMD) dari PT Bumi Siak Pusako (BSP).
"Sedangkan kenaikan 1,53 persen dari dana perimbangan, bersumber dari bagi hasil pajak bumi dan bangunan dan kenaikan lain-lain pendapatan daerah yang syah, bersumber dari dana bagi hasil pajak dari provinsi berupa bea balik nama kendaraan bermotor dan dari penyesuaian tunjangan pendidikan," ujarnya.
Perubahan belanja daerah tahun 2012, kata dia, sebesar Rp2,365 triliun lebih yang artinya mengalami kenaikan sebesar Rp226,041 miliar lebih atau naik 10,56 persen dari belanja daerah pada APBD tahun anggaran 2012 sebesar Rp2,139 triliun lebih.
Komposisinya, belanja tidak langsung sebesar 34,20 persen dari total perubahan belanja daerah dan belanja langsung sebesar 65,80 persen dari total perubahan belanja daerah.
Perubahan belanja pegawai, belanja hibah dan belanja bantuan sosial, menurut Syamsuar sebagai belanja tidak langsung yang mengalami penurunan yakni 3,70 persen untuk belanja pegawai, 2,54 persen untuk belanja hibah dan 67,57 persen untuk belanja bantuan sosial.
Berbeda dengan belanja tidak langsung yang cenderung menurun, belanja langsung malah mengalami kenaikan sebesar Rp230,116 miliar lebih atau naik sebesar 17,35 persen dari anggaran murni sebesar Rp1,326 triliun lebih.
"Perubahan pada belanja langsung dianggarkan untuk membiayai prioritas pembangunan daerah dibidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ketenagakerjaan, reformasi birokrasi dan pelayanan publik, kesejahteraan rakyat, pembangunan pedesaan dan penanggulangan kemiskinan yang terakomodir pada program dan kegiatan prioritas SKPD baik berupa program dan kegiatan baru maupun penyesuaian capaian target kinerja dari program dan kegiatan yang telah dianggarkan, " ujarnya.
Di samping itu, belanja langsung juga diarahkan untuk membiayai 34 urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang terdiri dari 26 urusan wajib dan delapan urusan pilihan sesuai dengan skala prioritas.
Kenaikan, juga ada pada perubahan pembiayaan daerah yakni 28,18 persen dari pembiayaan pada APBD murni sebesar Rp602,467 miliar lebih sebagai akibat dari penyesuaian target sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu yang mengalami peningkatan berdasar hasil audit BPK-RI.
Menurut Syam, dengan memperhatikan uraian tersebut, khususnya pada perubahan komponen pendapatan dan belanja daerah, maka RAPBD-P Siak tahun anggaran 2012 masih mengalami defisit anggaran sebesar Rp632,009 miliar.
"Defisit ini dibiayai melalui pembiayaan daerah sebesar Rp741,406 miliar lebih, sehingga nantinya terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan sebesar Rp109,397 miliar lebih," katanya.
Berita Lainnya
Siak ajukan belanja daerah pada 2024 senilai Rp2,99 triliun
24 November 2023 8:23 WIB
DPRD Siak dan bupati sepakati RAPBD 2020 Rp2,26 triliun
20 November 2019 16:20 WIB
RAPBD Siak 2017 Diprediksi Mengalami Penurunan
10 December 2016 23:15 WIB
RAPBD Siak 2012 dapat apresiasi DPRD
01 December 2011 10:48 WIB
RAPBD Perubahan Siak 2010 Rp. 1.959 Triliun
06 October 2010 23:12 WIB
Atasi defisit pangan, Riau berusaha dongkrak produksi beras hingga 50 persen
13 February 2021 14:28 WIB
Sri Mulyani sebut defisit anggaran hingga Agustus 2020 capai 3,05 persen
22 September 2020 13:38 WIB
Petani di Riau hingga Juli masih defisit karena NTP turun, begini penjelasannya
16 August 2019 18:14 WIB