Waspada lonjakan COVID-19 usai libur Idul Fitri di Riau

id covid riau, riau, berita riau

Waspada lonjakan COVID-19 usai libur Idul Fitri di Riau

Chairul Riski. (ANTARA/HO-Pemprov Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo dalam pengarahan kepada kepala daerah se Indonesia Tahun 2021 secara virtual, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Povinsi Riau Chairul Riski kembali mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk waspada terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di setiap daerah pada libur Idul Fitri mendatang.

Chairul Riski mengungkapkan, Presiden mencontohkan perkembangan COVID-19 di India yang semakin meningkat, untuk itu ia perlu mengingatkan Pemda menjelang masuknya Hari Raya Idul Fitri untuk terus waspada.

Ia menjelaskan, India pada bulan Oktober, November, Desember menuju ke Januari, berhasil melandaikan kurvanya. Dan bahkan pada Januari Pemerintah Indonesia bertanya pada Menteri Kesehatan India bagaimana kuncinya yaitu micro lockdown sehingga diadopsi di Indonesia menjadi PPKM skala mikro.

"Saat itu India berhasil menurunkan sampai ke 10.000 kasus per hari, tetapi kita tahu hari ini terjadi sebuah lonjakan yang sangat eksponensial di India menjadi 350.000 kasus aktif per hari, ini yang menjadi kehatihatian kita semuanya. Hati-hati dengan perkembangan yang ada di India dan juga tidak hanya di India, ada di Turki kemudian ada di Brazil dan beberapa di uni Eropa, hati-hati," ujarnya, di Pekanbaru, Kamis (29/4/21).

Kemudian menurut Kadis Kominfotik Riau, Jokowi juga meminta sekecil apapun kasus aktif yang ada di provinsi, di kabupaten/kota, Pemda diminta tidak kehilangan kewaspadaan.

Pemda juga diminta untuk terus mengikuti angka-angka perkembangan kasus COVID-19, mengikuti kurva hariannya, begitu naik sedikit segerakan untuk ditekan kembali, agar terus menurun.

"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang, kita ini mau libur panjang Idul Fitri, ingat tahun lalu ada empat libur panjang yang kenaikannya sangat melompat," sebutnya.

Chairul Riski mengungkapkan, pada libur Idul Fitri tahun lalu di Indonesia kasus COVID-19 naik sampai 93 persen, kemudian pada libur Agustus tahun lalu naik sampai 119 persen, pada libur Oktober naik 95 persen, libur tahun baru kemarin naik sampai 78 persen, dan libur paskah naik hampir 2 persen.

"Oleh sebab itu Presiden minta kita hati-hati, libur paskah dua minggu yang lalu naik kurang lebih hampir 2 persen, makanya hati-hati," katanya.

Pj Bupati Inhu ini mengungkapkan, berdasarkan data yang disampaikan Jokowi, di beberapa daerah terjadi lonjakan kasus seperti di Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kepulauan Riau.

"Pada bulan Januari, Indonesia pernah mencapai 14.000 sampai 15.000 kasus aktif harian dan sekarang kita sudah berada di angka 4.000, 5.000, 6.000, ini berhasil kita tekan di bulan Januari. Jadi kita harus terus berupaya menekannya," tutupnya. (Adv)