Jakarta (Antarariau.com) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan mulai memanfaatkan data dari Satelit A2 dan A3 yang dimilikinya untuk mengkonfirmasi titik panas atau hotspot guna membantu melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di 2017.
"Tahun 2016 belum ada data dari satelit LAPAN A2 dan A3 untuk pemantauan kebakaran hutan dan lahan. Tahun ini (2017) akan dicoba dengan merujuk pada data hotspot sebagai peringatan dini," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin kepada Antara di Jakarta, Senin.
Satelit LAPAN A2 yang melintasi Indonesia 14 kali per hari, menurut dia, diharapkan menjadi salah satu cara mengkonfirmasi keberadaan titik api. Sedangkan satelit LAPAN A3 melintasi Indonesia 2-3 kali pada siang hari dan 2-3 kali pada malam hari, waktu melintas sekitar pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 19.00-21.00 WIB.
"Data satelit LAPAN A2 dan LAPAN A3 mungkin saja bisa dimanfaatkan untuk pemantauan kebakaran hutan dan lahan, walau tidak secara rutin, mengingat sensornya bisa dimanfaatkan untuk pemantauan permukaan bumi," ujar dia.
Meski demikian, ia mengatakan untuk pengamatan secara optik hanya bisa dilakukan pada siang hari. Pengamatan khusus untuk mendeteksi titik panas kemungkinan bisa dilakukan pada malam hari, namun belum dilakukan uji coba.
Sebelumnya Thomas menjelaskan bahwa sejak menerima arahan Presiden Joko Widodo di 2016 untuk mengintensifkan pencegahan karhutla, LAPAN mengintensifkan info titik panas sebagai bentuk peringatan dini untuk pencegahan. Info tersebut diberikan via situs situr resmi www.lapan.go.id dan aplikasi android.
Selain itu, ia mengatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya juga sudah mengeluarkan surat bahwa rujukan informasi data titik panas adalah data dari LAPAN yang mengintegrasikan data dari berbagai satelit.
Thomas menegaskan bahwa hal yang terpenting untuk pencegahan adalah pemahaman makna info titik panas. Untuk pencegahan karhutla maka info koordinat lokasi dan tingkat kepercayaan data sangat penting untuk melakukan langkah yang memang diperlukan.
Sementara itu, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2017 dengan agenda evaluasi pelaksanaan pengendalian Karhutla tahun 2016 dan koordinasi rencana aksi tahun 2017, di Istana Negara, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan sudah ada koordinasi antar kementerian dan lembaga dengan 9 pemerintah daerah provinsi rawan kebakaran hutan dalam memonitor lahan titik api yang terdiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), LAPAN, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta TNI dan Polri.
Berita Lainnya
LAPAN akan bangun Bandar Antariksa pertama Indonesia di Biak Utara
07 November 2019 17:17 WIB
LAPAN Nyatakan Asteroid 2014 JO25 Tidak Akan Berpengaruh Pada Bumi
20 April 2017 9:05 WIB
Dua Tempat Yang Akan Jadi Bandara Antariksa LAPAN
21 October 2016 8:17 WIB
Presiden Akan Resmikan Pelepasan Satelit LAPAN A2
03 September 2015 6:26 WIB
LAPAN Akan Rancang Pesawat Sesuai Dengan Geografis Indonesia
20 February 2015 16:11 WIB
Direksi SIG dan Semen Padang turut ambil bagian pada Minang Geopark Run Bukittinggi
11 December 2023 17:12 WIB
Kendaraan elektrik Wuling Air Ev ikut ambil bagian di KTT ASEAN 2023
06 September 2023 15:09 WIB
Bahlil ajak negara muslim untuk ambil bagian dalam hilirisasi Indonesia
13 May 2023 13:17 WIB