Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim forensik Kepolisian Daerah Riau menemukan adanya tanda-tanda dugaan kekerasan yang dialami oleh bocah malang Angelica Boru Pardede.
"Dari pakaian terlihat adanya bekas berupa lubang-lubang kecil merata yang kita duga akibat jasad korban diseret. Lubang itu cukup banyak namun yang paling besar berdiameter sekitar 5 centimeter," kata Kasubbid Dokkes Polda Riau Kompol Suprianto kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Selain itu, dari posisi kerangka korban yang ditemukan dalam semak-semak yang berlokasi 10 kilometer dari kediaman orang tuanya memperkuat alasan tim forensik semakin besar bahwa Angelica adalah korban pembunuhan.
Namun begitu, dugaan tersebut perlu didalami lebih lanjut oleh penyidik lantaran pada saat pemeriksaan, jasad korban hanya tinggal kerangka yang telah terpisah dengan sebagian kecil tulang dipastikan hilang.
Angelica, bocah perempuan berusia 11 tahun dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 10 Maret 2016 lalu ke Kepolisian Sektor Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Selanjutnya pada Rabu (23/11) malam lalu ditemukan kerangka yang berada 10 kilometer dari rumah korban. Lokasi ditemukannya kerangka berada di semak belukar tidak jauh dari jalan lintas timur.
Dijelaskan Suprianto, dari pemeriksaan tulang belulang korban, tidak ditemukan adanya bekas kekerasan seperti pukulan benda tumpul atau senjata tajam. Namun ia mengaku merasa aneh lantaran jaringan lunak (otot dan daging) korban sudah tidak ada lagi dalam waktu yang cukup singkat.
"Normalnya jasad utuh akan tinggal kerangka membutuhkan waktu dua minggu hingga tiga bulan," ujarnya.
Untuk itu, ia mengatakan masih terus menyelidiki dengan berkoordinasi dengan penyidik untuk mengetahui penyebab hilangnya jaringan lunak pada jasad Angelica dalam waktu yang singkat.
Sebelumnya forensik Polda Riau memastikan bahwa kerangka yang ditemukan oleh Polsek Siak Hulu itu merupakan Angelica.
Suprianto mengatakan pasca ditemukannya tulang belulang oleh polisi, pihaknya langsung melakukan identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Hasilnya, ia meyakini bahwa kerangka itu adalah jasad Angelica.
"Berdasarkan prosedur pemeriksaan DVI dimana proses identifikasi seseorang melalui kerangka, saya pastikan itu kerangka Angelica," jelasnya.
Namun untuk memastikan hal tersebut, ia mengatakan mengirimkan mengirimkan sampel DNA dari tulang korban dan sampel darah orang tua Angelica ke Laboratorium DNA Pusat Dokter dan Kesehatan Mabes Polri.
Kasus dugaan pembunuhan ini sebelumnya menyita perhatian Ketua Dewan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto. Kak Seto yang mengunjungi Riau pada Senin lalu (28/3) secara khusus meminta Kepolisian segera mengusut tuntas dugaan kematian bocah perempuan bernama Angelica Boru Pardede di Kabupaten Kampar setelah ditemukan adanya tulang belulang yang diduga milik korban.
Berita Lainnya
Rupiah melemah terhadap dolar AS seiring sikap investor tunggu hasil pertemuan FOMC
30 April 2024 16:14 WIB
Hasil semifinal: Jepang dan Uzbekistan melaju ke final, Indonesia hadapi Irak
30 April 2024 9:17 WIB
Shin Tae-yong akui tak puas dengan hasil uji coba timnas Indonesia U-23
06 April 2024 10:01 WIB
Analis: Rupiah berpeluang menguat terhadap dolas AS seiring imbal hasil SBN kian menarik
28 March 2024 15:38 WIB
Mendagri Tito Karnavian apresiasi penyelenggara pemilu selesaikan penetapan hasil
25 March 2024 15:13 WIB
Nilai tukar rupiah menguat setelah pengumuman hasil pemilu 2024
21 March 2024 14:15 WIB
Kadin sebut penetapan hasil pemilu jadi panduan dunia usaha lakukan kalkulasi bisnis
21 March 2024 14:11 WIB
Ketua KPU RI bersyukur hasil Pemilu 2024 telah ditetapkan
21 March 2024 10:14 WIB