Jakarta, (Antarariau.com) - Sritex Group sedang membangun pabrik untuk memproduksi bahan baku serat rayon atau rayon fiber sebagai bahan baku industri tekstil dan produk tekstil senilai 250 juta dollar AS.
"Pembangunan pabrik tersebut saat ini prosesnya sudah dalam pembangunan. Direncanakan, tahun depan sudah bisa beroperasi," kata Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto di Jakarta, Kamis.
Iwan mengatakan, pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 100 hektare (ha) tersebut mampu memproduksi rayon fiber sebesar 80 ribu ton per tahun, dengan pembangunan pabrik yang membutuhkan waktu 1,5 tahun.
Menurutnya, selama ini, impor serat rayon untuk kebutuhan bahan baku tekstil sebesar 50 persen dan dengan pembangunan pabrik yang berlokasi di Solo tersebut, diharapkan dapat mengurangi impor sebanyak 30 persen.
Namun, tambah Iwan, perusahaan masih tetap perlu mengimpor bahan baku untuk kebutuhanindustri tekstil, seperti cotton dari beberapa negara seperti Amerika, Australia dan Brazil, karena produksinya di Indonesia masih sulit.
"Impor tetap ada, kami jaga impor juga. Ini karena Indonesia tidak bisa membuat cotton. Tapi kita ekspor oriented sebagai nilai tambah," ujar Iwan.
Berita Lainnya
Film Taylor Swift "The Eras Tour" berhasil raup lebih dari 250 juta dolar AS
01 December 2023 16:04 WIB
BNI beri ballon payment senilai 250 juta dolar AS ke Chandra Asri
05 October 2021 19:19 WIB
Bank Dunia setujui pembiayaan 250 juta dolar untuk atasi COVID-19 di Indonesia
30 May 2020 14:15 WIB
Star Wars: The Force Awakens Raup 250 Juta Dolar AS
20 December 2015 7:41 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB