Dumai (ANTARA) - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral RI Yuliot menilai kinerja Satgas Nataru Kilang Pertamina Internasional Dumai merespons cepat lonjakan permintaan bahan bakar minyak bagi masyarakat.
Saat melakukan pengecekan ke areal Kilang KPI Dumai, Jumat,Yuliot melihat kesiapan menghadapi Nataru dan memastikan kebutuhan bahan bakar dalam negeri tercukupi untuk 18 hingga 20 hari ke depan.
"Kilang Dumai dengan kapasitas 170 ribu barel per hari dan memenuhi 16 persen kebutuhan energi nasional sudah sangat siap menjaga kebutuhan BBM masyarakat yang akan melakukan kegiatan pada perayaan Nataru ini," kata Yuliot kepada wartawan di Dumai, Jumat sore.
Dijelaskannya,olahan minyak di Kilang Dumai adalah salah satu yang terbaik karena bahan baku minyak mentah berasal dari sumur minyak beroperasi di Blok Rokan dan wilayah kerja lain.
Dari hasil pengecekan, lanjut Yuliot, juga disimpulkan bahwa produksi kilang stabil dan terjaga dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, seperti Diesel, Avtur, Pertalite dan Pertamax
"Harapan dari pengecekan ini untuk mengetahui persis permasalahan apa yang ada di kilang Dumai dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi," sebut Wamen Yuliot.
KPI juga dinilainya sangat fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan permintaan, dan ke depan diharap harus ada fleksibilitas untuk permintaan pasar dengan teknologi digital.
Saat Natal dan menjelang pergantian tahun, stok dan kebutuhan BBM masyarakat dipastikan aman dan terpenuhi, namun tetap akan terjadi sedikit peningkatan permintaan.
Meski begitu dari sisi kesiapan sudah dilakukan pengecekan dan ketersediaan bahan baku crude dan kapasitas pengolahan cukup memadai.
"Pada saat Nataru pasokan BBM di semua daerah penyaluran sudah tercukupi dan diyakini mampu memenuhi permintaan konsumsi masyarakat," demikian Wamen ESDM Yuliot.
Kunjungan kerja Wamen Yuliot didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati ini ke Riau akan dilanjutkan dengan melihat kesiapan PLN Wilayah Kerja Riau Kepri di Pekanbaru pada Sabtu besok.