Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau T Juliansyah mengatakan Kementerian PUPR akan mengucurkan anggaran Rp20 miliar dari APBN untuk mendanai penataan kaki jalan di Simpang Empat Panam, Kota Pekanbaru, guna mengurai kemacetan.
"Untuk mengurai kemacetan,BPJN akan melakukan penataan kaki jalan pada tiap simpang, dan Pemprov Riau dibebankan melakukan pembebasan lahan masyarakat yang terkena penataan," katanya dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan konstruksi fisik penataan kaki jalan di simpang empat itu yakni 15.000 meter persegi. Sesuai desainnya,Simpang Empat Panam akan dibuat lebih simetris satu sama lain.
Ia menyebutkan untuk realisasi pengerjaan fisik kaki jalan pada tiap kaki simpang empat tersebut, pihaknya akan menunggu proses pembebasan lahan usai, sedangkan pembangunan konstruksi ditargetkan sudah bisa berjalan pada 2022.
"Setelah dilakukan penataan, lalu lintas kendaraan di perempatan ini juga akan lengkapi dengan traffic light (lampu lalu lintas) dan dipantau oleh CCTV untuk memudahkan pengawasan," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan penataan kaki jalan di Simpang Empat Panam ini merupakan program jangka pendek yang dilakukan pemerintah, untuk mengatasi kemacetan akibat tingginya mobilitas kendaraan roda empat dan dua di kawasan tersebut.
Berdasarkan hasil analisa pihak BJPN, sejauh ini kawasan tersebut masih mampu untuk menampung mobilitas kendaraan yang melintas. Namun, memang pada waktu-waktu tertentu tingginya volume kendaraan mengakibatkanpadat dan macet.
Kemacetan yang sulit diurai terutama pada jam berangkat kerja pukul 07.00-09.00 WIB dan jam pulang kerja pukul 15.00-17.00 WIB itu lebih akibat perempatan ini menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari berbagai arah yang terhubung dengan jalan lingkar.
"Jadi, harus dipikirkan solusinya dari sekarang, jika tidak pasti akan menjadi sumber kemacetan di Pekanbaru," katanya.
PUPR kucurkan Rp20 miliar tata Simpang Empat Panam Pekanbaru Rp20 miliar
"Jadi, harus dipikirkan solusinya dari sekarang, jika tidak pasti akan menjadi sumber kemacetan di Pekanbaru," katanya.