"Kartini-Kartini" Riau di pusaran COVID-19

id kartini riau, kartini, RA Kartini, corona riau

"Kartini-Kartini" Riau di pusaran COVID-19

Sejumlah anggota KPPI Kabupaten Kampar sedang memberikan beras kepada kaum dhuafa, Minggu (19/4). (ANTARA/Netty Mindrayani)

Pekanbaru (ANTARA) - Dunia sedang berduka. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tengah mewabah, bahkan hingga menyusup daerah terpencil di Indonesia, seperti di sejumlah daerah di Provinsi Riau.

Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, ini telah menelan ratusan ribu jiwa di seluruh dunia. Pandemi ini meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan, mulai dari ekonomi, pendidikan, politik dan berbagai aspek terkait hal itu.

Di sisi lain, wabah ini juga menggugah semangat baru untuk bersama-sama mencegah penyebaran virus tersebut. Tanpa mengesampingkan peran tenaga medis, berbagai relawan bermunculan mulai dari tokoh masyarakat dan warga biasa untuk bersama-sama membantu kaum lainnya yang terdampak wabah virus corona. Kebanyakan mereka membantu dari sisi ekonomi masyarakat yang kurang mampu.

Seperti halnya Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KKPI) Kabupaten Kampar. Mereka tampil sukarela membantu kaum dhuafa dan para lansia di saat roda perekonomian sedang lambat berputar.

Organisasi yang seluruhnya beranggotakan kaum Hawa ini menyerahkan bantuan beras kepada warga usia lanjut dan kaum duafa yang mengalami kesulitan ekonomi selama pandemi COVID-19 di tiga kecamatan di Kabupaten Kampar yakni, Salo, Bangkinang dan Bangkinang Kota, Minggu (19/4/2020).

Ketua KPPI Kabupaten Kampar Misrahayati Ali mengatakan tergeraknya kepedulian kepada warga rentan karena hampir sebulan ini mereka tidak bisa bekerja maksimal dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah tentu saja membatasi ruang gerak mereka untuk berkreasi mencari nafkah.

Bantuan pemerintah memang ada, tapi tiada salahnya untuk semakin meringankan beban hidup kaum rentan tersebut.

Misrahayati menjelaskan bantuan itu berasal dari gotong-royong pengurus didukung pula para donatur dan pihak dermawan lainnya.

Bantuan ini juga dimaksudkan untuk meringankan warga, terutama dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

"Alhamdulillah seluruh pengurus bersemangat mengantarkan bantuan dari rumah ke rumah warga dengan tetap menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan", katanya.

Dia berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga walau nilainya tidak banyak. "Janganlah dilihat dari besar kecil atau banyak dan sedikitnya bantuan namun itu merupakan wujud kepedulian kepada warga", jelas Misra, panggilannya.

Uniknya, semua pengurus yang memberikan bantuan itu dengan tidak segan mengangkut sendiri karung-karung beras dari ujung gang menuju rumah warga. Bahkan Reni Syanti, salah seorang anggota KPPI, memanggul beras di kepalanya sebelum menyerahkan kepada seorang lansia.

Rasidah Alfedri sedang menemui warga Siak untuk mengajak hidup sehat dan memberikan sejumlah bantuan. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)


Lain di Kampar, lain pula di Kabupaten Siak. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Siak yang dipimpin seorang "Kartini" menggandeng sejumlah penjahit untuk memproduksi masker yang berbahan dasar kain hingga 10.000 helai seiring semakin sulitnya pelindung mulut dan hidung itu saat ini.

"Luar biasa para penjahit tersebut, dengan sukarela membuat masker untuk didonasikan kepada masyarakat. Mereka bekerja keras menjahit bahan-bahan kain yang disediakan Dekranasda," kata Ketua Dekranasda Kabupaten Siak Rasidah Alfedri belum lama ini.

Masker kain tersebut diproduksi sesuai standar dan tutorial yang dianjurkan oleh Budi Laksono yang merupakan seorang dokter relawan kemanusiaan yang juga berprofesi sebagai dosen dan peneliti di Universitas Diponegoro Semarang.

Masker ini diproduksi oleh para penjahit dan pelaku usaha kecil yang tergerak hatinya untuk membantu kesulitan masyarakat. "Kepada para penjahit, dan dokter penemu masker BC-19 ini, saya mewakili masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih dan doa yang tulus," tutur Rasidah.

Kemudian Rasidah Alfedri memimpin aksi pembagian ratusan masker kain itu kepada masyarakat yang melintas di jalan protokol Kabupaten Siak.

"Bapak ibu, maskernya dipakai saat keluar rumah ya. Kalau kotor, bisa dicuci, jangan lupa disisipkan tisu di dalamnya. Sehat selalu ya Pak, Buk," sapa Rasidah Alfedri kepada warga pengguna jalan.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyerahkan paket sembako kepada sejumlah pedagang kaki lima yang biasa berjualan di depan Istana Siak.

Nasib para pedagang tersebut tak luput dari perhatian Rasidah akibat lesunya sektor pariwisata Kabupaten Siak selama pandemi virus corona. Diharapkannya, bantuan tersebut dapat meringankan beban hidup akibat minimnya pendapatan dari aktivitas jual beli dari pengunjung Istana Siak.

Ratusan kilometer dari Kabupaten Siak, juga terdapat tokoh perempuan di Kabupaten Bengkalis yang turut peduli terhadap warga terdampak COVID-19. Dialah Kasmarni, tokoh perempuan yang juga istri Bupati Bengkalis nonaktif, Amril Mukminin.

Kali ini, dia memerhatikan kaum jurnalis yang juga dinilai sebagai garda terdepan dalam pemberitaan dan turut menyebarluaskan imbauan pemerintah agar tetap di rumah saja selama wabah COVID-19 melanda.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap insan pers, Kasmarni menyalurkan sebanyak 80 paket sembako untuk wartawan yang ada di Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bukit Batu dan Kabupaten Siak Kecil.

Bantuan sembako disalurkan tokoh perempuan Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis, melalui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkalis, Senin (20/4).

Beberapa waktu sebelumnya, Kasmarni juga turut melakukan penyemprotan cairan desinfektan di sejumlah lokasi di Kabupaten Bengkalis.

Perempuan berjilbab ini berharap pandemi COVID-19 segera berakhir agar kehidupan masyarakat kembali pulih seperti sedia kala, terlebih lagi bulan suci Ramadhan sudah di depan mata.

Zulaikhah Wardan (kiri) saat memberikan bantuan kepada warga Inhil (ANTARA/Adriah)


Jauh di perbatasan Provinsi Riau dan Provinsi Jambi, terdapat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indragiri Hilir bernama Zulaikhah Wardan. Tokoh wanita di kabupaten berjuluk Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini mengajak masyarakat untuk tidak terlalu panik menyikapi kasus virus corona atau COVID-19.

"Kita tidak boleh terlalu panik menyikapi virus corona ini dan tidak boleh juga kita sepelekan," kata Zulaikhah Wardan.

Menurut Zulaikhah, tidak ada cara yang paling benar selain berserah diri kepada Sang Pencipta namun tetap berikhtiar dengan menjaga kebersihan dan kesehatan.

"Mari kita banyak beribadah dan beristighfar. Mari kita sama-sama saling menguatkan, saling mendoakan," ujar Zulaikhah yang juga istri Bupati Indragiri Hilir ini.

Selain itu, dia juga mengajak kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah atau berkumpul yang tidak perlu.

"Beraktivitas saja di rumah bersama keluarga. Kurangi bersentuhan dengan orang lain. Ya kita belum terbiasa, kita bertemu pasti bersalaman. Tapi saat ini kita dituntut untuk menjaga jarak," tutur wanita yang akrab disapa Ikha ini.

Tatkala virus corona merebak dan warga terkadang acuh menjaga kesehatan dan abai terhadap anjuran pemerintah untuk berdiam di rumah, sentuhan halus para "Kartini" ini diharapkan bisa melunakkan hati masyarakat.

Untuk memutuskan penyebaran COVID-19 dianggap lebih efektif dengan cara berdiam diri di rumah namun tetap produktif mengkampanyekan hidup sehat melalui berbagai saluran.

Hingga detik ini, jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Riau sebanyak 34 orang, pasien sembuh sebanyak sembilan orang, dan empat meninggal dunia.

Angka itu diharapkan cukup sampai di situ, dengan catatan masyarakat disiplin mengikuti anjuran pemerintah. Pandemi yang juga merupakan sisi gelap kehidupan ini diharapkan segera berakhir dengan banyaknya kesembuhan dari para pasien. Habis gelap terbitlah terang, sesuai buku tulisan RA Kartini.