Jakarta (ANTARA) - Ekonom Josua Pardede mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang berjalan kondusif menjadi sentimen positif terhadap penguatan pasar keuangan domestik.
"Pasar keuangan domestik cenderung mengalami penguatan pada hari ini di mana rupiah yang menguat hingga di bawah level 15.600 per dolar AS, sementara IHSG juga mengalami penguatan 1,7 persen atau 124 poin ke level 7.334 pascapemilu, yang berjalan kondusif," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Kepala Ekonom Bank Permata itu menuturkan penguatan pasar keuangan domestik juga dipengaruhi oleh hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei yang mengindikasikan potensi pelaksanaan pemilu presiden dan wakil presiden 2024 satu putaran.
Pada 14 Februari 2024, dilaksanakan pemilu serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Sebelumnya, karena terdapat tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, maka pemilu 2024 berpotensi berlanjut ke putaran kedua pada Juni 2024, yang dapat menimbulkan periode ketidakpastian yang berkepanjangan dan pada gilirannya akan mempengaruhi momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dengan peluang pemilihan presiden (pilpres) dan wakil presiden satu putaran, maka akan menghilangkan sebagian ketidakpastian, yang mungkin membebani belanja konsumen dan investasi dalam beberapa bulan mendatang.
Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei pada Rabu (14/2/2024) menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul lebih dari 50 persen, sehingga berpotensi pemilu hanya dalam satu putaran.
"Meskipun hasil tidak resmi tampaknya menghilangkan beberapa ketidakpastian, namun terdapat beberapa hal yang tetap perlu diwaspadai," ujar Josua.
Ia menuturkan beberapa hal yang perlu diwaspadai meliputi hasil resmi yang mengonfirmasi kemenangan dan menghindari putaran kedua; susunan kabinet dan penunjukan menteri-menteri penting pada pemerintahan mendatang; serta kebijakan atau prioritas pemerintahan mendatang yang akan disampaikan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
"Khususnya, terkait keberlanjutan kebijakan terutama di bidang ekonomi apakah akan dilakukan oleh pemerintah berikutnya," tuturnya.
Lebih lanjut, dengan kemungkinan pemilu presiden dan wakil presiden satu putaran, maka investor akan fokus pada kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
Dengan adanya ruang pemangkasan suku bunga BI Rate pada semester II 2024, maka kepercayaan investor terutama investor asing cenderung akan menguat dan selanjutnya berpotensi mendukung berlanjutnya kinerja positif pasar modal hingga akhir tahun 2024.
Selain investasi portofolio, investasi langsung baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) juga diperkirakan akan meningkat pada semester II 2024, sehingga diharapkan investasi riil menjadi faktor pendukung stabilitas nilai tukar rupiah hingga akhir tahun ini.
Baca juga: PGI ajak masyarakat hormati setiap hasil pemilu, saatnya kembali bangun RI
Baca juga: Antusiasme menyambut pemilu pertama di Ibu Kota baru Nusantara
Berita Lainnya
Program Kartu Prakerja raih penghargaan Wenhui Awards dari UNESCO
02 May 2024 16:15 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB
Grup idola IVE jadi grup perempuan ke-2 raih 1 juta penjualan album di Hanteo
02 May 2024 15:24 WIB
Risiko penggunaan vape sebagai rokok elektrik pada remaja
02 May 2024 15:02 WIB
Gunung Ruang punya potensi bahaya awan panas hingga banjir lahar yang perlu diwaspadai
02 May 2024 14:19 WIB
Kaitan konsumsi gula dengan timbulnya jerawat menurut para ahli
02 May 2024 14:02 WIB
Kemenpora gelar nobar galang dukungan untuk Garuda Muda agar lolos Olimpiade
02 May 2024 13:55 WIB