Washington (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Rusia, Ukraina, dan Turki untuk melanjutkan perundingan mengenai keberlanjutan kesepakatan ekspor biji-bijian dari Laut Hitam, ketika mereka melakukan pertemuan di Istanbul, Jumat (5/5).
"Kami mendesak semua pihak untuk melanjutkan pembicaraan mereka, mengatasi tantangan operasional, serta bekerja menuju implementasi penuh dan keberlanjutan inisiatif tersebut," kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq dalam pengarahan pers.
Dia berharap pertemuan di Istanbul yang dihadiri oleh pejabat teknis dari Turki, Rusia, Ukraina, dan PBB untuk membahas kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam akan berlanjut dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi.
Menurut Farhan, Pusat Koordinasi Bersama (JCC) di Istanbul belum mencapai kesepakatan untuk mengizinkan kapal baru berpartisipasi dalam inisiatif biji-bijian Laut Hitam.
“JCC melanjutkan pekerjaan inspeksi hariannya pada kapal-kapal yang sebelumnya telah mendapat izin,” ujar dia.
Kepala Ekonom Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Maximo Torero menilai kesepakatan tersebut telah memainkan peran penting dengan meningkatkan ketersediaan biji-bijian untuk dunia dan menurunkan harga.
Rusia dan Ukraina, yang ditengahi oleh PBB dan Turki, menandatangani kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang sempat terhenti setelah meletus perang antara Moskow dan Kiev.
Kesepakatan yang ditandatangani pada Juli 2022 itu akan berakhir pada 18 Mei mendatang.
Baca juga: PBB gelar acara doa bersama lintas agama untuk perdamaian
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres desak pihak yang bertikai di Sudan kembali berunding
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Satu unit kapal wisata di Labuan Bajo terbakar
02 May 2024 12:53 WIB
Sepasang panda raksasa China telah tiba di Spanyol
02 May 2024 12:34 WIB
AS soroti pentingnya tekad kuat komunitas internasional untuk jaga stabilitas
02 May 2024 12:17 WIB
Korea Selatan akan investasi 49 miliar won untuk meningkatkan jet tempur FA-50
02 May 2024 12:08 WIB
Gunung Merapi luncurkan 15 kali guguran lava sejauh 1,8 kilometer
02 May 2024 12:00 WIB
Presiden Jokowi resmikan operasional Bendungan Tiu Suntuk Nusa Tenggara Barat
02 May 2024 11:31 WIB
BMKG pastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia bukan "heatwave"
02 May 2024 11:20 WIB
Bulog sebut lakukan penyerapan 30 ribu ton gabah kering petani per hari
02 May 2024 11:03 WIB