KPU Siak perbaiki data TPS Sungai Apit tidak sinkron

Siak, Riau (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Siak mengakui adanya kesalahan data perolehan suara pemilihan presiden yang tidak sama antara jumlah daftar pemilih dan perolehan suara di situs kpu.go.id. pada Tempat Pemungutan Suara 001, Kelurahan Sungai Apit, Kecamatan Sungai Apit.

"Iya itu ada kesalahan menuliskan angkanya oleh Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Nanti akan diperbaiki," kata Ketua KPU Siak, Ahmad Rizal di Siak, Minggu.

Pada TPS tersebut jumlah Daftar Pemilih Tetap adalah sebanyak 312 orang. Sedangkan yang menggunakan hak pilih adalah sebanyak 245 orang dan lima di antaranya suara tidak sah. Jadi suara yang sah adalah sebanyak 240.

Baca juga: Akibat kelelahan, 3 petugas PPK di Riau pingsan saat perhitungan suara Pemilu

Akan tetapi pada perolehan suara tertulis datanya untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01

Joko Widodo-Maaruf Aminadalah sebanyak 304. Sedangkan Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 206 suara.

Oleh karena itu terlihat janggal karena jika ditotal perolehan suara kedua Paslon menjadi 510. Sedangkan DPT hanya 312 dan yang menggunakan hak pilih 245, dan itupun lima tidak sah.

Kesalahan tersebut terlihat pada data hitung di situs pemilu 2019.kpu.go.id pada Minggu (21/04) sore. Hingga malam harinya ketika diakses data tersebut tetap sama.

Baca juga: Waduh, Ketua KPPS di Pekanbaru terserang stroke saat tugas Pemilu

Ketua KPU Siak menyatakan bahwa pihaknya baru bisa mengubah data tersebut setelah pleno Tingkat Kecamatan Sungai Apit selesai. Pasalnya untuk mengubah data di situs tersebut, pihaknya harus mengubah dulu yang aslinya atau Formulir C1.

"Kebetulan waktu pleno di kecamatan, Keluarahan Sungai Apit belum, mungkin malam ini atau besok pagi. karena kebetulan mendapat hari terakhir membacakan. Yang disitus akan diperbaiki ketika formulir C1 juga sudah diperbaiki," ungkapnya.

Pihaknya menegaskan bahwa kesalahan data tersebut tidak ada unsur kesengajaan sama sekali. Mungkin katanya ada faktor kelelahan, kemalaman karena rata-rata semua TPS selesainya hampir subuh.

Baca juga: Alamak, 8 petugas KPPS dan TPS daerah ini meninggal saat tugas Pemilu