Ratusan Petani Riau-Jambi Terima Bantuan Peremajaan Sawit

id ratusan petani, riau-jambi terima, bantuan peremajaan sawit

Ratusan Petani Riau-Jambi Terima Bantuan Peremajaan Sawit

Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology atau SMART Tbk. membantu 600 petani untuk melakukan peremajaan kelapa sawit pada lahan perkebunan 1.400 hektare di Riau dan Jambi.

"Kegiatan ini dilakukan bagian dari komitmen perusahaan diperkuat melalui penandatanganan nota Kesepakatan Bersama untuk mendukung dukungan program peremajaan kebun kelapa sawit selama 12 bulan kedepan dan selanjutnya," kata Managing Director SMART, G. Sulistiyanto dihubungi dari Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, saat ini perusahaan telah mengidentifikasi potensi lahan seluas 3,500 - 5,000 hektare pada petani swadaya di Sumatra Utara, Jambi dan Riau.

Ia mengatakan, kemitraan terintegrasi kami harapkan dapat memperkuat program lain pemerintah sekaligus menumbuhkan ekonomi kerakyatan.

"Program peremajaan kebun sawit petani swadaya telah dilakukan perusahaan sejak 2015. Melalui program kemitraan yang terintegrasi, kami memberikan pendampingan on-farm dalam bentuk pemberian benih bersertifikat, penggunaan pupuk," katanya.

Selain itu, praktik agronomi berkelanjutan, dan mencarikan sumber pendanaan, dengan jaminan panen (off-taker).

Di Indonesia, kini katanya, tercatat 4,7 juta hektare kebun sawit rakyat, dan seluas 800.000 hektar di antaranya mendesak diremajakan.

Sementara itu Chairman Sinar Mas Agribusiness and Foods, Franky O. Widjaja menyebutkan dlam praktiknya, program kemitraan kerap terkendala aspek legalitas lahan, lahan petani swadaya yang belum memiliki sertifikat.

Selain itu, peremajaan juga terkendala lemahnya organisasi kooperasi, kurangnya pemahaman praktik agronomi yang baik, serta sukarnya mendapatkan pendanaan bank.

"Karena melibatkan lintas pihak, termasuk perbankan, Franky mengingatkan bahwa aspek legalitas lahan adalah syarat penentu, padahal bagi para petani swadaya, hal itu adalah kendala utama, seperti kepemilikan sertifikat," katanya.

Oleh karena itu dibutuhkan adanya penyesuaian regulasi, sehingga skema pembiayaan inovatif ini dapat berlangsung optimal, dimana perbankan tak ragu menyediakan dukungan pendanaan dengan suku bunga yang ringan.

Dirinya menyambut baik langkah pemerintah membentuk Tim Kerja Peremajaan Kelapa Sawit yang terdiri dari sejumlah kementerian terkait, pemerintah daerah, serta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, yang akan mengawal keberlanjutan peremajaan.