Rome, (Antarariau.com) - Ribuan orang berkumpul di alun-alun di pinggir kota Napoli, Jumat, untuk menyaksikan penguburan soorang penonton yang tertembak dalam perkelahian dengan pendukung AS Roma pada malam laga final Piala Italia, bulan lalu.
Pendukung Napoli, Ciro Esposito (29), tewas Rabu setelah mengalami koma di RS Rome dalam kondisi kritis setelah terkena peluru nyasar 50 hari lalu.
Insiden itu jadi pembicaraan di Napoli, kota terbesar termiskin di selatan Italia - di kota Sampia tempat lahir Esposito - yang identik dengan kawasan kumuh dengan perumahan panjang dan sarang mafia "camorra".
Ibu dan teman wanitanya mengimbau agar suasana tenang dalam acara penguburan di Scampia, dengan meminta agar tidak ada lagi tindak kekerasan setelah perbuatan bodoh yang menghentikan laga final 3 Mei yang disaksikan sekitar sembilan juta pemirsa televisi itu.
Ketika mengekspresikan kemarahan banyak orang di Napoli yang merasa mereka telah diperlakukan berbeda oleh bagian lain masyarakat Italia, Walikota Luigi de Magistris mengatakan, Esposito selama ini diidentifikasikan sebagai salah seorang penyebab perkelahian karena asal usulnya.
"Mereka memperlakukan Ciro sebagai terdakwa, menyalahkan orang Neapolitans dan mengatakan bahwa pendukung Napoli melakukan hal buruk," kata Walikota.
"Ia berasal dari Scampia yang dianggap sebagai tempat asal orang buruk dan kotor," katanya.
