Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau bekerja sama dengan Tim Penggerak PKKdan Galeri Semat Tembaga menggelar pelatihan membatik untuk regenerasi perajin batik Melayu Riau pada saat pandemi COVID-19 di Kota Pekanbaru.
“Pelatihan ini sudah lama direncanakan tapi karena pandemi,mundur terus dan akhirnya sekarang terlaksana diikuti 10 orang,” kata pemilik Galeri Semat Tembaga sekaligus pelopor batik Melayu Riau, Encik Amrun Salmon, kepada ANTARA di Pekanbaru, Sabtu.
Dia menjelaskan pelatihan berlangsung selama 10 hari mulai tanggal 23 Oktober hingga 11 November 2020 di Galeri Semat Tembaga, Jl. Kuantan VII Pekanbaru. Pelatihan diikuti 10 perempuan mengikuti kurikulum yang disiapkan, mulai dari pelatihan menggambar motif, mencanting hingga mewarnai.
“Saya melakukan pelatihan bukan seperti belajar di kelas, melainkan sanggar, supaya peserta tidak bosan. Saya ajak mereka berkumpul, bercerita tentang sejarah batik, harapannya supaya muncul minat dari dalam diri,” kata seniman batik berusia 72 tahun ini.
Ia tidak punya ekspektasi berlebihan terhadap pelatihan tersebut, minimal ada dua orang yang muncul jiwa perajin dan entrepreneur untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan. Sebabnya, ia akui jumlah perajin batik Melayu Riau yang aktif hanya tersisa dua orang di Pekanbaru.
“Mencari perajin yang berjiwa entrepreneur itu yang susah,” katanya.
Selain itu, Encik Amrun juga berharap pemerintah daerah membuat strategi jangka panjang untuk melestarikan tradisi khas Melayu Riau tersebut. Regenerasi melalui pelatihan perajin perlu didukung dengan kebijakan strategis yang bisa membuka pasar dan permintaan untuk kerajinan batik Melayu Riau.
“Sekarang bagaimana caranya pemerintah memotivasi masyarakatnya untuk melestarikan (batik) ini,” demikian Encik Amrun Salmon.
Riau bisa dikatakan krisis perajin batik Melayu Riau. Dua perajin yang aktif membuat batik kini hanya ada di Galeri Semat Tembaga.
Batik Melayu Riau dahulu sempat dibuat oleh sejumlah perajin di Gedung Dekranasda Riau di Jalan Sisingamangaraja, namun tempat itu tidak memproduksi batik lagi karena tidak ada perajinnya. Sedangkan, galeri lainnya yang menjual batik khas Riau, memproduksi batik di Jawa dan menjualnya lagi di Pekanbaru.
Baca juga: Batik Melayu Riau kekurangan penerus, hanya dua perajin tersisa
Baca juga: Yuk Kenali Tenun Batik Khas Melayu Riau Rumah Kreatif Cempaka
Berita Lainnya
Gaet 9 brand lokal dan 12 pengarajin batik serta tenun Riau, Melayu Merindu ingin anak muda cintai Wastra Melayu
29 March 2022 0:16 WIB
Batik Melayu Riau kekurangan penerus, hanya dua perajin tersisa
02 October 2020 16:07 WIB
Sentuhan Batik Melayu Pada "Jersey" PSPS Riau Tuai Pujian Gubernur
18 April 2017 22:00 WIB
Yuk Kenali Tenun Batik Khas Melayu Riau Rumah Kreatif Cempaka
13 March 2016 9:36 WIB
Legislator: Kegiatan Lomba Batik Trenggalek Bertutur bukti cinta budaya lokal
13 December 2024 14:28 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB
Presiden Jokowi ajak masyarakat untuk kenakan batik dengan rasa bangga
02 October 2024 12:36 WIB
Rumah Batik Andalan berdayakan IRT di Pelalawan jadi pembatik handal
11 September 2024 14:38 WIB