Pemko imbau lurah Pekanbaru gesa penggunaan bankeu

id Bankeu,bankeu pekanbaru

Pemko imbau lurah Pekanbaru gesa penggunaan bankeu

Arsip foto. Penyerahan bantuan kepada perwakilan kelurahan. (ANTARA/HO-Pemkot Pekanbaru)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru mengimbau para lurah di 12 kecamatan setempat agar menggesa memanfaatkan bantuan keuangan (Bankeu) dari pemerintah pusat yang tahun ini besarnya Rp29,50 miliar untuk membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Kita sudah rapatkan supaya jangan ada lagi kesalahan teknis dalam pemanfaatan bankeu sehingga hanya separuhnya yang tersalurkan," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru Syoffaizal di Pekanbaru Selasa.

Syoffaizalmengatakan pemerintah pusat telah menganggarkan Rp29,50 miliar lebih untuk 83 kelurahan di Pekanbaru atau sekitar Rp350 juta per kelurahan untuk digunakan bagi pembangunan sarana dan prasarana.

"Kita minta agar lurah segera merealisasikan karena dana sudah ditransfer pusat dan tersedia di kas Pemko sekitar Rp14 miliar," katanya.

Kata dia, Permendagri nomor 130 tahun 2018 sudah dijabarkan lagi turunannya dalam Perwako Nomor 102 tahun 2020 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana masyarakat. Dimana tahap awal di cairkan separuhnya setelah ada laporan pelaksanaan baru cair lagi tahap II separuh lagi.

Ia mengimbau lurah yang dikoordinir oleh camat, segera realisasikan yang sekitar Rp175 juta per kelurahan itu.

"Kita harapkan per tanggal 25 Agustus mereka sudah selesai belanja dan review inspektorat dan sudah laporkan ke kita dan nanti kita sampaikan laporannya ke pusat untuk mendapatkan separuhnya lagi begitu aturannya," katanya.

Artinya, lanjut dia, pusat mengedukasi agar benar-benar belanja tepat waktu dan tepat sasaran. Kalau lalai dengan aturan yang diterapkan, pusat bisa saja tidak menyalurkan sama sekali, seperti tahun lalu.

Ia katakan sejauh ini, kelurahan yang sudah ajukan pencairan baru delapan kelurahan. Tujuh kelurahan dari Marpoyan Damai satu dari Rumbai Pesisir.

"Jadi baru Rp504 juta masih ada Rp14 miliar lagi yang masih stand by di kas kita," tukasnya.