Lagi-lagi didominasi anak di bawah umur, komplotan geng motor di Pekanbaru diringkus

id Geng motor, polresta pekanbaru

Lagi-lagi didominasi anak di bawah umur, komplotan geng motor di Pekanbaru diringkus

Polresta Pekanbaru saat pengungkapan kasus geng motor yang didominasi anak di bawah umur. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Belasan anggota geng motor yang sembilan di antaranya anak di bawah umur diringkus Satreskrim Polresta Pekanbaru usai menganiaya dan merampas barang korbannya, Minggu (29/1) dini hari lalu.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi saat pengungkapan kasus, Jumat siang, menjelaskan rombongan geng motor ini melakukan aksinya di tiga lokasi sekaligus dalam satu malam.

Awalnya, rombongan berkumpul di Jalan Arjuna, Kecamatan Payung Sekaki, menuju ke arah Kubang Jaya. Di sana mereka bertemu dengan pengendara motor lain dan langsung memepet serta memukul korban.

"Tak hanya itu, para tersangka juga merampas handphone dan melarikan sepeda motor korban," terang Pria Budi kepada awak media.

Rombongan geng motor ini kemudian melanjutkan perjalanannya dan melakukan hal serupa di Jalan SM Amin, Kecamatan Tampan.

Tak berhenti di sana, Jalan Baung, Kecamatan Marpoyan Damai menjadi lokasi ketiga anggota geng motor dengan lagi-lagi melakukan hal yang sama.

Lanjut Pria Budi, geng motor yang didominasi remaja tanggung ini sebenarnya berjumlah 23 orang. Saat ini masih ada 11 orang yang tengah dalam pengejaran, termasuk pemimpinnya.

"Ketua mereka berinisial CS masih dalam pengejaran. Dari seluruh kelompok ini, 15 di antaranya merupakan anak-anak yang usianya 17 tahun ke bawah," tutur Pria Budi.

Berdasarkan hasil interogasi, para tersangka mengaku melakukan perbuatan tersebut lantaran ikut-ikutan dan juga mencari uang.

Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 365 ayat 2 Jo 55 dan 56 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara.

Terkait peristiwa ini, Pria Budi kembali mengimbau seluruh pihak terutama orang tua untuk dapat memantau apa yang dilakukan anak-anaknya.

Selain itu, Pria Budi juga menilai sekolah juga memiliki peran penting dalam memberikan arahan serta mendidik para anak-anak untuk tak melakukan perbuatan yang mengganggu masyarakat.

"Kita tak mau penerus bangsa berkelakuan seperti ini. Maka kami meminta peran aktif orang tua dan sekolah untuk membina anak-anak," pungkasnya.

Baca juga: Waspadai geng motor, Polresta Pekanbaru bentuk tim gabungan