Berlin (ANTARA) - Ketua kebijakan luar negeri Uni Eropa pada Kamis meminta China berkontribusi secara signifikan melawan pandemi virus corona dan mengatakan harus ada penyelidikan ilmiah independen mengenai asal mula pandemi tersebut.
Melalui sebuah kolom di edisi surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) pada Jumat, Josep Borrell mengatakan China harus membantu melindungi dunia dari pandemi lebih jauh.
Baca juga: Kementerian Perindustrian dorong kemandirian industri alat kesehatan dan farmasi
"Penyelidikan ilmiah independen tentang asal mula pandemi ini juga perlu," tulisnya.
Virus corona muncul di Kota Wuhan, China tengah pada Desember lalu dan sejumlah negara termasuk Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa mengkritik penanganan mereka soal wabah tersebut. China mengaku prosedur mereka terbuka dan terang-terangan.
Borrell juga menyebutkan China harus mengemban tanggung jawabnya "yang sepadan dengan bobotnya" dalam menangani pandemi, penelitian vaksin dan peningkatan ekonomi global, termasuk memainkan perannya dalam upaya bantuan utang besar bagi negara-negara berkembang yang sangat terpukul.
Baca juga: Pengamat Penerbangan nilai aturan Menhub membuka celah orang bepergian dengan pesawat
Baca juga: Dampak virus Corona, Volvo alami krisis, tidak bayar deviden pemegang saham
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB