Jakarta (Antarariau.com) - Jika kita melihat anggur ini, sekilas hanya seperti anggur Bali yang ukurannya lebih kecil, tapi bila buah ini telah dimakan akan terlihat jelas perbedaannya.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Dr. Muhammad Taufiq Ratule menjelaskan bahwa Jestro Ag60 memiliki ukuran kecil dengan rasa yang manis dan berbiji seedles sehingga pas untuk dikonsumsi sebagai buah meja.
Mengenai rasa, hmm..tidak kalah dengan anggur impor. Jika anda menyukai buah yang segar dan manis, anggur ini patut dicoba. Tentu saja rasanya manis karena rasio gula asamnya bisa mencapai 27, padahal standar kemanisan anggur hanya 20. Bila anda berada di dataran rendah dengan curah hujan dan kelembaban rendah, anggur ini cocok ditanam. Apalagi jika daerah yang ingin ditanami anggur tanahnya lempung berpasir (porositasnya tinggi).
Anggur Jestro Ag60 yang ditanam di daerah dengan kondisi dan tanah yang sesuai disertai budidaya yang tepat bisa menghasilkan buah anggur sampai dengan 25 kg per pohon bahkan bisa lebih dengan penambahan hormon Giberelin pada pertanamannya.
Sebagai Informasi, anggur Jestro Ag60 telah dilepas oleh Menteri Pertanian dengan no SK 1754/Kpts/SR.120/120/2008. Anggur ini merupakan anggur introduksi dari Australia pada tanggal 7 Oktober 1985 yang ditanam sebagai salah satu koleksi anggur di Kebun Percobaan Banjarsari, Probolinggo pada tanggal 17 Januari 1986.
Berdasarkan hasil seleksi dan observasi, anggur ini memiliki keunggulan pada rasa buah yang manis segar dan buah yang tanpa biji (seedless).