Pekanbaru (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru terus berupaya meningkatkan kemampuan penerbang tempur mereka antara lain dengan melakukan latih terbang malam.
Sejumlah pesawat dari Skadron Udara 16 dan Skadron Udara 12 Wing Udara 6 dikerahkan berupa pesawat tempur serang kelas berat jenis F-16 maupun Hawk 100/200.
"Latihan ini menjadi salah satu cara untuk memastikan setiap personel mampu menghadapi tugas kapanpun dibutuhkan," kata Danlanud RSN Pekanbaru, Marsma TNI Feri Yunaldi, kepada media di Pekanbaru, Selasa.
Ia menjelaskan latihan terbang ini dirancang untuk mengasah kemampuan teknis dan taktis penerbang, sekaligus memastikan kesiapan operasional dalam menghadapi berbagai situasi.
Dengan intensitas latihan yang tinggi, penerbang dan tim pendukung dituntut untuk bekerja dalam kondisi yang membutuhkan konsentrasi lebih di malam hari.
"Semoga dengan latihan malam ini berdampak positif pada kesiapan dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia, selain melibatkan pesawat tempur juga menguji kemampuan, penguatan mental dan keberanian tim penerbang," katanya.
Latihan ini, katanya juga sekaligus menjadi cerminan komitmen TNI-AU untuk terus beradaptasi dengan tantangan operasional yang semakin kompleks.
"Dengan dukungan fasilitas dan personel yang mumpuni, Lanud RSN memastikan bahwa setiap misi dapat dijalankan dengan standar yang tinggi dan tingkat kesiapan optimal," katanya.
Apalagi, katanya pula juga operasi malam hari memerlukan tingkat fokus dan ketenangan tinggi, Kami melatih para penerbang untuk menghadapi segala tantangan dengan profesionalisme maksimal.