Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengakui elektabilitasnya sangat rendah apabila maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Kaesang menanggapi hasil survei Litbang Kompas untuk Pilkada DKI Jakarta yang dirilis beberapa waktu lalu.
"Jadi, itu akan menjadi bahan evaluasi buat tim kami karena 'kan di Jawa Tengah kami tinggi, tetapi di sini (Jakarta) kami agak sedikit lebih rendah, bukan sedikit, tetapi sangat rendah," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta, Kamis.
Sementara itu, dia juga masih mengevaluasi tingginya elektabilitasnya di Jawa Tengah. Evaluasi ini dilakukan sebelum memutuskan apakah dirinya akan maju di Jakarta atau Jateng.
"Nanti, kami akan melakukan evaluasi, antara tim Jakarta dan Jateng," ujarnya.
Untuk diketahui, Kaesang sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik, di antaranya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar.
Partai Golkar membuka peluang Kaesang untuk diduetkan dengan kadernya Jusuf Hamka.
Namun, Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menyebutkan belum ada kesepakatan final dengan Partai Golkar terkait dengan Pilkada DKI Jakarta.
Baca juga: PSI: Belum ada kesepakatan final dengan Partai Golkar soal pengusungan Kaesang-Jusuf Hamka
Baca juga: Pengamat prediksi Kaesang Pangarep akan dapat dukungan KIM untuk maju di Jateng
Berita Lainnya
Menteri PPMI Abdul Kadir Karding temui Menhub untuk lindungi pekerja migran Indonesia
15 November 2024 13:37 WIB
Anggota Komisi V DPR RI dorong BMKG terus tingkatkan sistem peringatan dini
15 November 2024 13:31 WIB
Jonatan Christie pastikan tempat di semifinal Kumamoto Masters
15 November 2024 13:03 WIB
Menteri LH: Indonesia berkomitmen capai target iklim tidak tergantung bantuan
15 November 2024 12:09 WIB
Laga Grup C Indonesia lawan Jepang, Polda Metro kerahkan 2.500 personel
15 November 2024 11:53 WIB
Sejumlah lokasi di Marunda terdampak banjir rob
15 November 2024 11:45 WIB
Nicholas Saputra hingga Marsha Timothy siap bintangi film drama Tukar Takdir
15 November 2024 11:20 WIB
Indonesia kantongi pendanaan hijau Rp20,15 triliun untuk sektor kelistrikan
15 November 2024 11:05 WIB