Bukittinggi (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengupayakan kembali Kota Bukittinggi ramai dikunjungi wisatawan pascamusibah banjir bandang lahar dingin yang terjadi di daerah terdekat dari kota wisata itu.
Salah satu usaha yang dilakukan adalah menggelar event dan ajakan kembali berkunjung ke Kota Bukittinggi serta sosialisasi edukasi bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami telah meminta saran dan masukan serta rekomendasi ke PVMBG melalui Posko Pengamatan Gunung Api (PGA), hasilnya Kota Bukittinggi dalam kategori di luar ancaman resiko erupsi dan banjir lahar dingin Marapi," kata Ketua PHRI Bukittinggi Taufik Hidayat, Sabtu.
Ia mengatakan, banyak calon pengunjung khususnya warga di luar Sumatera Barat yang membatalkan niatnya datang ke Bukittinggi karena terpengaruh berita yang tidak benar.
"Apalagi media sosial yang ternyata selama ini yang disampaikan terlalu mendramatisir bahkan cenderung hoax. Bukittinggi baik-baik saja berada di jarak 13 kilometer dari puncak erupsi," kata dia.
Taufik mengakui okupansi atau angka hunian hotel menurun hingga 60 persen sejak awal erupsi utama di awal Desember 2023.
"Padahal Bukittinggi hanya terdampak debu vulkanik, itu pun jarang terjadi. Penyebab penurunan okupansi juga karena jalur transportasi yang rusak total di Lembah Anai, tapi ada jalur alternatif yang bisa dilalui," katanya.
PHRI menggelar event atau kegiatan yang diharapkan kembali menaikkan jumlah kunjungan bekerja sama dengan pegiat media sosial dan perkumpulan wartawan dari Bukittinggi Press Club (BPC).
"BPC diisi oleh wartawan media besar, nasional dan berpengalaman. Masyarakat butuh informasi yang tepat untuk menunjukkan bahwa Kota Bukittinggi baik-baik saja. Kami juga adakan lomba videografi ajakan datang ke Kota Jam Gadang ini, apalagi saat ini momen liburan," kata Taufik.
Sementara itu, Penyelidik Bumi Madya PVMBG Mamay Sumaryadi menegaskan, posisi Kota Bukittinggi berada jauh dari jarak radius 4,5 kilometer yang direkomendasikan untuk dihindari.
"Posisi Kota Bukittinggi dalam peta kebencanaan berada di luar, keberadaan kota ini bisa tetap bisa dimanfaatkan secara optimal untuk aktivitasnya," kata Mamay.
Ia mengungkap abu vulkanik memang mempengaruhi jalur transportasi khususnya penerbangan jika arah angin mencapai Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kota Padang.
"Abu membentuk kolom, ketika ada angin bergerak ke arah tenggara, BIM akan terpengaruh. Dalam dunia penerbangan material abu per milimeter dianggap membahayakan," katanya.
Ia turut memberikan saran sesuai kejadian erupsi Gunung Agung, Bali. Masyarakat dan pemerintah daerah setempat berupaya kembali meningkatkan kunjungan daerah dengan menggelar kegiatan seni.
"Berdasarkan pengalaman, event di daerah aman membuat pengunjung kembali ramai. PVMBG juga siap memberikan simposium dan edukasi," katanya.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB